Senin 24 Oct 2022 20:20 WIB

Mandaya Hospital Puri Fokus Inovasi Layanan Kanker Terpadu

Mandaya Royal Hospital Puri berhasil gabungkan layanan kedokteran yang komprehensif

Mandaya Royal Hospital Puri hari ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-1 pada 24 Oktober 2022 dengan tema Paradigma Baru Dunia Kesehatan.
Foto: Mandaya Royal
Mandaya Royal Hospital Puri hari ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-1 pada 24 Oktober 2022 dengan tema Paradigma Baru Dunia Kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mandaya Royal Hospital Puri hari ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-1 pada 24 Oktober 2022 dengan tema Paradigma Baru Dunia Kesehatan. Pencapaian pada tahun pertama ini adalah Mandaya Royal Hospital Puri berhasil menggabungkan layanan kedokteran yang komprehensif beserta kenyamanan pasien serta keluarganya.

President Director RS Mandaya Royal Hospital, Benedictus Widaya, mengatakan berkat kepercayaan dari pasien, tahun ini jumlah pasien rawat inap meningkat hingga dua kali lipat pada enam bulan terakhir. "Kami telah melayani lebih dari 60 ribu pasien per tahun. Sekitar 2.000 pasien dengan gangguan tiroid maupun diabetes dan 5.000 pasien dengan gangguan jantung hingga Bedah Jantung CABG atau bypass jantung," kata Benedictus dalam keterangan persnya, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Menurutnya, rumah sakit yang dipimpinnya terus berinovasi melengkapi layanan Kanker Terpadu yang terdiri dari kedokteran bedah onkologi atau kanker, konsultan hematologi onkologi atau KHOM. Kemudian kedokteran nuklir onkologi, layanan paliatif dan yang akan segera hadir adalah kedokteran Radioterapi Onkologi atau terapi sinar radiasi berjenis LINAC dan Brachytherapy.

Benedictus mengatakan Mandaya Royal Hospital Puri dalam waktu dekat akan menambah sekitar 40 kamar lagi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para pasiennya yang terus meningkat.

Selain itu Mandaya Royal Hospital Puri telah memiliki tiga keunggulan alat canggih untuk menangani, penyakit kanker, jantung, dan syaraf. Tahun depan Mandaya Hospital akan mengembangkan bidang pengobatan kanker (radioterapi) dengan alat dan pendukungnya sebesar Rp 70 miliar.

Sedangkan untuk alat diagnostiknya akan datang tahun depan berupa PET CT untuk mendiagnosis penyebaran kanker dengan anggaran Rp 70 miliar. "Jadi total sebesar Rp 140 miliaran akan segera terealisasi. Alatnya akan datang pada Januari tahun depan," jelas Benedictus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement