REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP) meresmikan Pusat Kanker dan Radioterapi Terpadu di Indonesia. President Director Mandaya Royal Hospital Group, dr. Benedictus Widaja mengatakan peluncuran Pusat Kanker dan Radioterapi Terpadu merupakan kontribusi Mandaya dalam mendukung upaya peningkatan kesadaran deteksi dini dan memangkas waktu tunggu bagi penderita kanker dalam mendapatkan perawatan kanker yang cepat dan tepat.
"Tentunya Mandaya juga sudah didukung dengan kerjasama lebih dari 65 asuransi kesehatan terkemuka di Indonesia yang mempermudah pasien menjangkau pengobatan kanker ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/2/2023).
Pusat Kanker dan Radioterapi Terpadu Mandaya tersusun atas 29 tim dokter onkologi, seperti subspesialis onkologi bedah, onkologi kandungan, onkologi paru, hematologi onkologi dewasa dan anak, nuklir onkologi dan dokter paliatif.
“Waktu menjadi hal yang krusial bagi pasien kanker, oleh sebab itu kami menciptakan ekosistem pelayanan kanker yang terintegrasi di Mandaya Royal Hospital Puri artinya pasien tidak lagi perlu berpindah rumah sakit untuk pengobatan kanker, karena di Mandaya Royal Hospital Puri kami memiliki tim dokter kanker yang lengkap dan didukung teknologi medis canggih," ucapnya.
"Terbaru segera pada 2023 adalah Radioterapi Elekta Versa HD, Brakiterapi Flexitron dan PET Scan yang digunakan juga oleh rumah sakit diluar negeri yaitu MD Anderson Cancer Center, USA," ucapnya.
Pusat Kanker dan Radioterapi Terpadu Mandaya juga dilengkapi dengan fasilitas yang mengedepankan pengalaman kenyamanan pasien, antara lain ruang kemoterapi, kamar rawat inap ablasi nuklir, hingga ruangan khusus yaitu ICIR (immuno compromise isolation room) yang berguna dalam terapi kanker leukemia atau kanker darah.
"Salah satu unggulan dari Pusat Kanker Mandaya adalah kami didukung 4 dokter spesialis konsultan hematologi onkologi dewasa dan anak yang menangani kemoterapi beberapa jenis kanker," ucapnya.
“Kami meyakini pengobatan kanker tidak cukup hanya dengan ilmu kedokteran dan teknologi namun harus didukung dengan semangat pantang menyerah agar dapat menyelesaikan terapi yang diberikan dokter," ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia yang memiliki banyak survivor kanker yang dapat memberikan dukungan dan pengalaman bagi pasien pasien kanker di Mandaya Royal Hospital Puri.
"Kami juga memiliki visi yang sama dengan YKI dalam menggalakkan deteksi dini, salah satunya kami menghadirkan skrining kanker payudara dengan harga yang terjangkau yaitu 399 ribu tanpa ada biaya tambahan lagi," ucapnya.
Saat ini, Mandaya Royal Hospital Puri telah melayani pasien kanker yang berasal dari 28 provinsi di Indonesia, bahkan terdapat beberapa WNA yang berasal dari Italia, Cina dan India.
“Bagi pasien yang berasal dari luar kota kami memberikan fasilitas penjemputan gratis dari bandara, stasiun maupun menyediakan penginapan bagi keluarga pendamping. Bahkan di lantai 8 gedung Mandaya Royal Hospital sendiri, kami menyediakan hotel yang kami khususkan bagi keluarga pendamping pasien,” pungkasnya.