Kamis 20 Oct 2022 12:34 WIB

Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Primaniyarta

Khofifah terima anugerah tertinggi Kepala Daerah Pendukung Ekspor Paling Berprestasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Penghargaan Primaniyarta.
Foto:

Menurutnya, perdagangan ekspor ke luar negeri akan terus didorong dari berbagai sektor dan komoditas. Dengan kata lain, tidak hanya sektor perikanan, pertanian, dan pengolahan tetapi sektor UMKM juga harus didorong lebih maju dari kualitas produknya. "Ekspor akan terus kita dorong. Untuk itu penguatan daya saing dan suplai terus dikuatkan. Termasuk sektor UMKM juga kita melalui banyak hal, salah satunya melalui rumah kurasi," jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 tembus 11,91 miliar dolar AS. Komoditas ekspor non-migas Jatim tertinggi adalah tembaga 988,53 juta dolar AS. Kemudian disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai 977,8 juta dolar AS, lalu ekspor kayu dan barang dari kayu senilai 958,8 juta dolar AS, perhiasan senilai 958,8 juta dolar AS, dan bahan kimia organik senilai 696,4 juta dolar AS.

Negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. "Alhamdulillah ekspor kita terus menggeliat. Hasil ini semakin menegaskan semangat optimis kita untuk Jawa Timur Bangkit," tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Optimistis Hadapi Krisis Global

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur bahwa di tengah krisis global dan resesi, ekonomi negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya.

"Termasuk inflasi pada bulan Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6, serta kuartal II di angka 4,9 persen. Namun karena kenaikan BBM kemarin inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen masih bisa kita kendalikan. Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara lain, serta pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan negara lain," urainya.

Selanjutnya, Jokowi berterima kasih karena dukungan berbagai pihak termasuk para kepala daerah, neraca perdagangan terus mengalami surplus. Bahkan seperti yang disampaikan Menteri Perdagangan, mulai Januari sampai September surplus mencapai 39,8 miliar dolar AS.

Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh kepala daerah dan semuanya tetap optimistis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. "Silakan negara-negara lain, tetapi negara kita harus tetap optimistis tapi juga tetap waspada dan hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana imbasnya ke kita seperti apa," tegasnya.

Ahad lalu, lanjut Jokowi, managing IMF Kristalina mengungkapkan ada 16 negara sudah menjadi pasien IMF. Sedangkan 28 negara antre di depan IMF. Meski begitu, Kristalina mengatakan Indonesia adalah titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Bagi pihaknya, pesan itu sangat bagus sehingga kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik.

"Sekali lagi kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya meyakini di kuartal ketiga kita juga masih tumbuh di atas 5 atau di atas 5,44. Sebab, angka neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih pada kondisi yang baik tetapi sekali lagi dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," urainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement