REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, batal diperiksa terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Selasa (18/11/2022) lalu. Iwan Bule beralasan ada kegiatan yang sudah lama dijadwalkan dan tidak bisa ditinggalkan sehingga tidak bisa menjalani pemeriksaan hari ini.
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Dirmanto mengonfirmasi penundaan pemeriksaan tersebut. "Rencananya penyidik hari ini akan memeriksa Ketua Umum PSSI dan Wakil Ketua (PSSI). Namun demikian, ada surat permohonan penundaan pemeriksaan," kata Dirmanto.
Namun, pada Selasa malam harinya, PSSI diketahui menggelar laga persahabatan di Stadion Madya Gelora Bung Karno. Pada laga tersebut Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan masing-masing mencetak dua serta satu gol. Keduanya berada dalam tim yang sama.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, laga itu digelar atas permintaan Gianni Infantino. "Presiden FIFA beserta rombongan mengajak PSSI untuk bermain sepak bola. Ini bagian dari keinginan beliau," ujar Yunus dikutip kantor berita Antara.
Menurut dia, pertandingan tersebut dilaksanakan sebagai simbol harapan sepak bola nasional tidak berhenti total setelah kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 133 orang dan membuat ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Pertandingan PSSI dan FIFA ini sontak menjadi pergunjingan hangat netizen. Pertanyaannya sama, apakah tepat atau etis pertandingan sahabatan itu digelar saat kondisi berduka?
"Turut berduka cita atas tewas nya hati nurani dan rasa kemanusiaan petinggi sepak bola indonesia dan dunia 🥀🥀🥀 RIP MORAL," tulis seorang netizen.
"Orang2 yg ga punya otak dan hati nurani lagi seru2nya main bola. Semangat.!!! Semoga "bola" kalian d mainkan oleh 133 orang yg meninggal di akhirat nti,termasuk yg megang akun ini... Aminn," tulis warganet lainnya.
Bos Madura United Achsanul Qosasi ikut berkomentar lewat cicitan di Twitter-nya. Ia bahkan secara gamblang meminta FIFA segera pergi.
"Silakan segera pergi FIFA. Jangan lama2 di Indonesia. Cara-mu lebih tak elok dalam ber-empathy," kicaunya.