Senin 17 Oct 2022 16:25 WIB

Ridwan Kamil Minta Masyarakat Bersabar Pembangunan Tol Getaci Butuh Waktu

Masyarakat diminta memahami pembangunan infrastruktur jalan tol membutuhkan waktu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Tol Getaci, (ilustrasi). Ridwan Kami meminta masyarakat bersabar pembangunan Tol Getaci butuh waktu.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Tol Getaci, (ilustrasi). Ridwan Kami meminta masyarakat bersabar pembangunan Tol Getaci butuh waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta masyarakat memahami bahwa membangun infrastruktur jalan tol itu membutuhkan waktu. Karena, perlu proses dan waktu yang cukup lama. Hal itu menyikapi perkembangan rencana pembangunan Jalan Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap (Getaci), jalan tol terpanjang di Indonesia dengan total 206,65 km panjangnya.

"Kalau full-nya memang masih panjang tapi tahap satunya kan bisa lebih cepat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate akhir pekan ini.

Dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer (km) dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.

Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).

Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp 56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Dengan lini masa tersebut, kata Emil, berdasarkan pengalaman pembangunan jalan tol sebelumnya, akan ada tantangan maupun dinamika yang harus dihadapi. "Jadi ada dua masalah dalam membangun jalan tol satu paling lama tuh pembebasan lahan. Itu dinamika itu nggak bisa diukur, suruh 1 tahun bisa beres 2 tahun," katanya.

Selain itu, kata dia, ada tantangan kondisi geografis atau bentang alam lahan yang akan dijadikan jalan tol. Untuk Getaci ini, ada kondisi tanah Priangan itu labil.

"Itu kenapa walini ini nggak jadi ada stasiun, kemudian kenapa di Cisundawu longsor 3 kali kan di seksi 2," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memulai pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) pada tahun 2022 ini.

Saat ini progresnya sudah penetapan lokasi (penlok) tahap pertama oleh Gubernur Jawa Barat, sekarang sedang mengurus penlok dari Pemda Jawa Tengah. Setelah penlok, ada proses pengadaan tanah seperti sosialisasi lalu musyawarah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Tol Getaci yang dimulai pada 2022 ini diharapkan dapat rampung pada 2024 untuk pembangunan tahap pertama.

“Dalam pelaksanaan pembangunan Tol Getaci saya ingin mengingatkan cepat is a must but not sufficient. Saya berharap untuk tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak merusak bukit-bukit yang ada. Selain itu juga agar menghindari memotong pohon yang tidak perlu. Ini merupakan perintah bapak Presiden Jokowi pesannya adalah dalam membangun jangan merusak lingkungan," kata Menteri Basuki, pada 24 Februaru 2022 lalu.

Menteri Basuki menambahkan, selama proses konstruksi juga harus tetap memperhatikan kualitas pembangunan. Sehingga hasilnya bukan hanya tersambung tapi juga agar lebih nyaman yang merupakan tuntutan untuk digunakan masyarakat.

"Jalan Tol Getaci khususnya di wilayah Gedebage ini struktur geologinya cukup rumit dengan banyak batuan gunung yang rawan longsoran, sehingga perlu penanganan khusus selama proses konstruksi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement