REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) mengeluarkan imbauan terhadap warga untuk siaga bencana seiring dengan terjadinya cuaca ekstrem yang menerjang daerah itu sejak beberapa pekan terakhir.
"Tetap selalu waspada 24 jam dan pelajari jenis ancaman risiko bencana yang ada di sekitar kita, apalagi sesuai prediksi dari BMKG cuaca ekstrem ini akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya di Parik Malintang, Ahad (16/7/2022).
Dia mengatakan akibat cuaca ekstrem yang menerjang Padang Pariaman untuk Sabtu (15/10/2022) sampai hari ini saja sejumlah pohon tumbang sehingga mengganggu akses jalan di daerah itu.
Dia menyebutkan adapun lokasi pohon tumbang yaitu di antaranya di Korong Olo Bangau, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai yang evakuasi material pohonnya telah dilakukan malam tadi.
Selanjutnya pohon tumbang juga terjadi Korong Lampanjang, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau yang saat ini tim reaksi cepat BPBD masih melakukan evakuasi material pohon.
Sebelumnya, data pohon tumbang tersebut masih bersifat sementara mengingat luasnya wilayah Padang Pariaman serta masih adanya potensi hujan yang akan mengguyur daerah itu.
Dia menjelaskan pentingnya warga mengenal resiko bencana yang berada di lingkungan sekitar sebagai antisipasi terjadinya korban ketika bencana terjadi.
"Wilayah Padang Pariaman merupakan etalasenya bencana, dimana Kabupaten Padang Pariaman memiliki 10 jenis ancaman resiko bencana dan paling lengkap dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, untuk itu kita harus mengantisipasi potensi ancaman bencana yang ada di sekitar," katanya.
Dia mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyiapkan 15 dari 103 nagari di Padang Pariaman menjadi desa tangguh bencana yang jumlah tersebut akan terus bertambah guna mengurangi potensi terjadinya korban akibat bencana yang terjadi di daerah itu.
"Kami terus berupaya meminimalkan risiko terjadinya kerusakan akibat bencana alam, baik berupa kerusakan fisik maupun non fisik," kata dia.