Sabtu 15 Oct 2022 14:30 WIB

Menkes: Diabetes Ibu dari Segala Penyakit

Gula darah yang tidak terkontrol akan mengundang penyakit lain.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan dari Puskesmas Margadadi mengambil sampel darah warga lansia untuk mengukur kadar gula darah di Posyandu Karangmulya Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus mengingatkan untuk selalu menjaga gula darah.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas kesehatan dari Puskesmas Margadadi mengambil sampel darah warga lansia untuk mengukur kadar gula darah di Posyandu Karangmulya Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus mengingatkan untuk selalu menjaga gula darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus mengingatkan untuk selalu menjaga gula darah. Karena, diabetes yang tidak tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti komplikasi jantung, stroke dan gagal ginjal yang mengharuskan pasien melakukan cuci darah sepanjang hidupnya.

“Penyakit gula itu jelek sekali. Kenapa? karena dia ibu dari segala penyakit. Kalau kadar gula tidak terkontrol selama 3-5 tahun itu pasti harus cuci darah, atau kena stroke atau kena jantung,” ujar Menkes dalam keterangan, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga

Sebagai gambaran, seorang penderita diabetes yang telah mengalami komplikasi gagal ginjal harus melakukan cuci darah sekitar tiga sampai empat hari per minggu. Dalam sekali cuci darah membutuhkan waktu tiga sampai empat jam. Hal ini tentunya memengaruhi kualitas hidup, produktivitas serta ekonomi penderita.

“Artinya ini tidak ada kehidupan lagi. Kalau bisa jangan sampai cuci darah, supaya jangan cuci darah jangan diabetes, supaya jangan diabetes gula darahnya harus di kontrol,” ujar Mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Masalah kesehatan tersebut, lanjut Budi, adalah masalah bersama. Ia menyebut Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Saat berkunjung di sejumlah Posyandu Prima di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, Budi mengajak kader-kader kesehatan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk menjadi pelopor kesehatan di masyarakat.

Di antaranya aktif melakukan kegiatan promotif preventif melalui edukasi dan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Tujuannya agar masyarakat sadar akan pentingnya pola hidup sehat agar terhindari dari berbagai penyakit berbahaya khususnya empat penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di Indonesia yakni jantung, stroke, diabetes dan gagal ginjal.

“Peranan teman-teman di Posyandu dan Puskesmas sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Oleh karena itu, saya harapkan kader-kader kesehatan ikut membantu mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” lanjut Menkes.

Menkes menguraikan pola hidup sehat yang bisa dilakukan masyarakat dengan menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, mengontrol kolesterol dan kadar gula dalam darah, aktif melakukan aktivitas fisik serta mengajak masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Posyandu Prima.

“Tolong jaga kesehatan, kalau kita bisa jaga kesehatan dengan baik agar lebih produktif dan sehat,” ajak Menkes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement