Rabu 12 Oct 2022 22:18 WIB

Seorang Pemancing Menjadi Korban Tanah Longsor di Bogor

Akibat tebing longsor, satu kolam pemancingan umum terdampak.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas BPBD Kota Bogor membersihkan material longsor di area pemancingan umum, Gang Kepatihan, Kelurahan Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/10/2022). BPBD Kota Bogor mencatat satu warga tewas dan satu warga lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa longsoran tebing setinggi 15 meter di area pemancingan umum tersebut saat wilayah Kota Bogor diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (11/10/2022) sore.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas BPBD Kota Bogor membersihkan material longsor di area pemancingan umum, Gang Kepatihan, Kelurahan Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/10/2022). BPBD Kota Bogor mencatat satu warga tewas dan satu warga lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa longsoran tebing setinggi 15 meter di area pemancingan umum tersebut saat wilayah Kota Bogor diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (11/10/2022) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan yang tinggi disertai struktur tanah yang labil memicu terjadinya longsoran tebing di Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10) pukul 15.30 WIB. Fenomena itu menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka akibat tertimpa material longsoran saat memancing. Para korban tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Kota Bogor.

"Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, kerugian materil yang ditimbulkan adalah satu kolam pemancingan umum terdampak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya sampai Senin (17/10/2022), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG juga menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan angin kencang sampai pertengahan Oktober 2022. Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan.

Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, memastikan tidak ada sumbatan di saluran drainase permukiman dan saluran irigasi dan patroli bersama untuk memantau debit air dan kondisi lereng tebing saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir dampak potensi bencana susulan.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement