Ratusan
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Rahayu Jamiat, mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan dan pengecekan kondisi ruang kelas yang rusak. Apalagi, selama hampir dua tahun sekolah tidak efektif karena pandemi, sehingga kemungkinan kondisi ruang kelas yang rusak bertambah karena tak ada pemeliharaan selama pandemi.
"Secara keseluruhan, sementara ruang kelas di Kabupaten Tasikmalaya yang rusak berat ada lebih dari 300 unit. Ini kami upayakan perbaiki. Kami juga minya dukungan dari semua pihak untuk perbaikan ini," kata dia.
Rahayu mengatakan, perbaikan sekolah rusak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Menurut dia, pemerintah provinsi dan pusat juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan perbaikan atau rehabilitasi.
"Fakta memang ada banyak sekolah rusak. Kami sedang proses perencanaan, tapi perbaikan itu tidak akan bisa dilakukan sekaligus," ujar dia.