REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kepolisian Daerah (Polda) Banten mencatat empat rumah di dua desa di Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak rusak pascabencana gempa pada Ahad (9/10/2022) sekitar pukul 17.02 WIB dengan magnitudo 5,5 di titik koordinat 7,09 derajat lintang selatan (LS) dan 106,08 derajat bujur timur (BT) Bayah.
Kepala Bidang Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga mengatakan, keempat rumah yang rusak pascagempa itu berdasarkan hasil laporan masyarakat. Petugas Polsek Cirinten setelah hujan reda melakukan patroli dan mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya kerusakan rumah warga di beberapa titik.
Beruntung, peristiwa gempa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Meski begitu, ada warga yang harus menanggung kerugian materiel. Keempat rumah yang mengalami kerusakan dan kerugian materil pascabencana gempa itu antara lain milik Suhadi (48 tahun) warga Desa Badur, Kecamatan Cirinten dengan rusak bagian dapur semipermanen dan kerugian Rp 12 juta.
Umbi (55) warga Desa Datarcae, Kecamatan Cirinten rusak tembok depan ruang tamu dengan kerugian Rp 7 juta, kemudian Santani (47) warga Desa Datarcae, Kecamatan Cirinten rusak tembok retak depan rumah dan ruang tamu dengan kerugian Rp 3 juta, serta Pulung (34) warga Desa Datarcae, Kecamatan Cirinten rusak dapur bambu dengan kerugian Rp 2 juta.
"Petugas yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) juga membantu warga membersihkan sisa puing yang runtuh pascabencana gempa itu," ujar Shinto.
Dia menyampaikan, aparat akan terus memperbarui perkembangan terkini terkait gempa dan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada menghadapi gempa susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. "Kami akan selalu meng-update hasil terkini dan mengimbau warga untuk tidak panik, tetap mengikuti arahan dari petugas," jelas Shinto.