Ahad 09 Oct 2022 12:13 WIB

Akses Jalan di Dua Desa Purbalingga Sempat Terputus Akibat Longsor

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor ini.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Lokasi longsor di Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga
Foto: bpbd purbalingga
Lokasi longsor di Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA --Hujan deras sejak Jumat (7/10/22) petang menyebabkan tanah longsor di dua lokasi Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Akibatnya, akses jalan di desa tersebut sempat terputus.

Longsor pertama terjadi di Dusun Sirebut. Talud jalan longsor akibat tergerus air saat hujan deras hingga mengancam jalan desa. Sedangkan longsor kedua terjadi di Dusun Limus. Tebing longsor menutup jalan penghubung dua dusun yaitu Dusun Limus dengan Dusun Sapunagara.

Baca Juga

Menurut Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi, saat ini kondisi jalan sudah dapat dilewati kembali."Semua titik atau jalur yang tertimbun longsor sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat," ujar Umar Fauzi kepada Republika, Ahad (9/10/2022).

Ia menjelaskan, bencana tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sepanjang hari pada Jumat (7/10/22) mengakibatkan di titik pertama jalan tidak bisa dilalui karena tertutup tanah. Titik pertama tebing dengan ketinggian kurang lebih 4 meter menutup bahu jalan sepanjang 2 meter dan lebar 2 meter.

Di titik yang kedua, jalan hampir terputus karena longsor. Longsor titik kedua dengan ketinggian tebing kurang lebih 10m, panjang kurang lebih 5m dengan ketinggian material longsor sekitar 1m (yang menutup jalan) dan lebar longsoran 4 meter. Akibatnya, akses jalan dari dusun 5 menuju dusun 1,2,3,4 terputus dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Pihak BPBD telah mengajukan permohonan bantuan tenaga kepada Pemda, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), untuk membantu membuka akses jalan tersebut.

Sebagai langkah awal, BPBD bersama dengan warga dan pemerintah Desa bergotong royong untuk membuka akses jalan dengan alat manual. "Bersama warga dan instansi terkait kami melakukan pembukaan akses dengan alat seadanya guna bisa dilalui kendaraan," kata Umar.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor ini. Meski begitu, pihaknya menghimbau kepada para pemilik rumah dan pengguna jalan agar waspada bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi karena masih berpotensi terjadi longsoran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement