Sabtu 08 Oct 2022 09:44 WIB

Sosok-Sosok Pelobi Penting di Balik Indonesia tak Kena Sanksi FIFA

Lobi cepat dan lugas dilakukan agar sanksi FIFA tak jatuh menyusul tragedi Kanjuruhan

Rep: Dessy Suciati/Reja Irfa Widodo/ Red: Elba Damhuri
Tragei Kanjuruhan: Kelompok suporter menyalakan lilin dan melakukan aksi Doa Bersama Solidaritas Untuk Suporter Arema di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Aksi tersebut sebagai aksi solidaritas antar suporter dan bentuk keprihatinan atas tragedi suporter sepak bola Arema di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 korban jiwa.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Tragei Kanjuruhan: Kelompok suporter menyalakan lilin dan melakukan aksi Doa Bersama Solidaritas Untuk Suporter Arema di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Aksi tersebut sebagai aksi solidaritas antar suporter dan bentuk keprihatinan atas tragedi suporter sepak bola Arema di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Reja Irfa Widodo dan Dessy Suciati Saputri

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang begitu mengagetkan, khususnya bagi pecinta sepak bola Indonesia. Tragedi terjadi di kandang salah satu supoter paling sportif di Indonesia. Ini adalah 1 Oktober kelabu.

Gas air mata menjadi sorotan utama. Polri sudah melakukan penyelidikan, menetapkan enam tersangka meski publik masih kecewa dengan cara kerja polisi. Sedikitnya 131 suporter meninggal dan lainnya luka-luka. 

Dunia mengecam keras tindakan oknum aparat kepolisian dan oknum TNI terhadap para suporter. Media Barat menyebut secara lugas aparat yang menyebabkan kematian ratusan suporter ini. Indonesia terancam pun sanksi FIFA. 

Risiko besar bagi Indonesia jika FIFA memberikan sanksi. Pertama, Liga 1 BRI baru dimulai dan mendapat sambutan tinggi dari publik sepak bola. Euforia pecinta bola usai pandemi sangat antusias.

Kedua, sepak adalah bisnis. Sektor UMKM bergerak dinamis dengan berputarnya kembali Liga 1 BRI. Rakyat mendapat berkah dari Liga 1.

Presiden Joko Widodo sangat menyadari risiko ini jika FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi. Maka, Presiden pun mengutus Menteri BUMN Erick Thohir untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, menjelaskan secara rinci dan objektif apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Sebelum mengutus Menteri BUMN, Presiden Jokowi melakukan pembicaraan via telepon dengan Gianni. Keduanya berbicara soal tragedi Kanjuruhan Malang.

Di Doha, Qatar, pada 5 Oktober 2022, Erick Thohir bertemu Gianni. Selain membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Erick dan Gianni membicarakan dukungan FIFA terhadap perkembangan sepak bola di Indonesia.

Erick menjelaskan secara langsung tentang peristiwa di Malang yang mengakibatkan jatuh korban. Erick secara khusus menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Jokowi kepada Gianni Infantino.

Kepada Gianni Erick menjelaskan sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Perkembangan sepak bola Indonesia terus meningkat. Pun dengan potensi besar yang dimiliki dari sepak bola Indonesia.

photo
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bertemu langsung dengan Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, Rabu (5/10/2022) waktu setempat. - (Istimewa.)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement