REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah selalu ingin memperhatikan kesejahteraan para prajurit TNI. Namun demikian, upaya tersebut juga harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi bangsa.
"Ya kita selalu ingin memperhatikan ya, meningkatkan kesejahteraan. Tapi kita harus sesuaikan dengan kondisi ekonomi bangsa," kata Prabowo kepada wartawan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10).
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi berbagai krisis dunia. Bahkan diperkirakan krisis ke depannya bisa lebih parah. Prabowo pun menyebut kondisi tersebut dengan istilah "perfect storm". Karena itu, Indonesia harus siap menghadapi berbagai krisis ke depannya.
Kendati demikian, Prabowo menilai, masyarakat perlu bersyukur karena Indonesia memiliki banyak sumber daya alam. Selain itu, produksi pertanian pun juga masih cukup baik dibandingkan negara lain di tengah krisis pangan dunia saat ini.
Prabowo mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan tengah melakukan kajian untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan juga berbagai krisis lainnya. Karena itu, dia juga mendorong agar seluruh elemen bangsa tetap kompak.
"Jadi kita harus kompak. Kita harus kompak, kita harus waspada, kita harus jaga keamanan keuangan kita," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, tunjangan yang diterima oleh para prajurit TNI sudah mencukupi. Saat memberikan amanat pada upacara HUT ke-77 TNI, Jokowi juga sempat menanyakan hal ini kepada perwakilan prajurit yang bertugas di daerah melalui video conference.
"Tadi kan saya tanya tunjangan, cukup. Cukup semua gimana, kan sudah dijawab tadi, nggak ada yang ngeluh, cukup-cukup. Artinya cukup, ada yang tadi jawab lumayan," kata Jokowi.