REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kabupaten Sukabumi masih banyak kekurangan Sekolah Menengah Atas (SMA) berstatus negeri. Kabupaten Sukabumi memiliki 47 kecamatan, tetapi hanya ada 27 SMA yang berstatus negeri.
“Jika satu kecamatan minimal ada satu SMA negeri maka masih kurang 20 SMA negeri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022).
Menurut Ade, Kabupaten Sukabumi yang merupakan kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali. Jumlah SMA negeri yang terbatas tidak bisa menjangkau seluruh lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA negeri.
Dengan kondisi yang seperti itu, banyak lulusan SMP yang ingin melanjutkan ke SMA negeri harus menempuh jarak yang cukup jauh. Namun, Kabupaten Sukabumi masih terbantu dengan keberadaan yayasan, pondok pesantren, dan SMA swasta.
Karena itu, untuk mengatasi keterbatasan SMA berstatus negeri ini perlu adanya koordinasi antar-lembaga seperti dengan anggota DPRD Jabar dari daerah pemilihan (dapil) Kota dan Kabupaten Sukabumi yang beberapa hari lalu sempat bersilaturahim untuk mencari terobosan untuk membangun dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi. "Tambahan satu SMA negeri yang saat ini masih dalam tahap pembangunan baru Kecamatan Kalapanunggal. Pembangunan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintahan pusat, Provinsi Jabar hingga Kabupaten Sukabumi dengan tujuan meningkatkan kemampuan pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tambahnya.
Ade berharap ke depan pembangunan SMA negeri baru juga bisa dilaksanakan di kecamatan lainnya khususnya yang belum ada SMA berstatus negeri. Dengan semakin dekatnya dunia pendidikan ke permukiman warga, kata dia, bisa meningkatkan kemampuan pelajar untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.