Sabtu 01 Oct 2022 06:45 WIB

Pekerja Jalan Trans Papua Dibunuh KKB adalah Karyawan CV Doreri Permai

Satu pekerja (seorang ibu) yang bertugas memasak belum juga ditemukan.

Ilustrasi. Prajurit Satgas Pembangunan Jalan Trans Papua Denzipur 12/OHH Nabire dan Denzipur 13/PPA Sorong Zeni TNI AD (POP 1) mengoperasikan alat berat di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua. Pekerja Jalan Trans Papua Dibunuh KKB adalah Karyawan CV Doreri Permai
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Ilustrasi. Prajurit Satgas Pembangunan Jalan Trans Papua Denzipur 12/OHH Nabire dan Denzipur 13/PPA Sorong Zeni TNI AD (POP 1) mengoperasikan alat berat di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua. Pekerja Jalan Trans Papua Dibunuh KKB adalah Karyawan CV Doreri Permai

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Empat pekerja jalan yang tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat tengah mengerjakan ruas jalan yang menghubungkan Moskona di Kabupaten Teluk Bintuni menuju Kabupaten Maybrat pada Kamis (29/9/2022) diketahui merupakan karyawan CV Doreri Permai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yohanis Momot yang dihubungi dari Manokwari, Sabtu (1/10/2022), mengatakan dapat perintah dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw untuk berangkat ke Kabupaten Teluk Bintuni guna mengikuti proses evakuasi para korban.

Baca Juga

"Atas perintah Gubernur Papua Barat, saya langsung ke Bintuni untuk ikut membantu evakuasi para korban. Para korban merupakan pekerja CV Doreri Permai. Pekerjaan jalan itu ditangani oleh Dinas PUPR Papua Barat," kata Momot.

Jenazah para korban setelah dievakuasi dari lokasi kejadian langsung dibawa menuju Instalasi Gawat Darurat RSUD Teluk Bintuni yang berada di Kilometer 7 Bintuni untuk disemayamkan pada Jumat (30/10) petang. Selanjutnya, jenazah para korban akan diberangkatkan ke daerah asal masing-masing korban.

Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan proses identifikasi jenazah para korban pembunuhan sadis oleh KKB itu. Momot menjelaskan, dari 12 orang pekerja, empat orang ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian. Bahkan hingga saat ini satu pekerja (seorang ibu) yang bertugas memasak makanan para pekerja belum juga ditemukan.

Seorang pekerja lainnya ditemukan dengan kondisi mengalami luka berat, sementara tujuh orang lainnya selamat setelah melarikan diri. "Pekerja yang mengalami luka berat sementara dirawat di RSUD Teluk Bintuni dan tujuh orang yang selama sudah tiba di Bintuni," katanya.

Proses evakuasi korban meninggal maupun yang selamat dilakukan oleh aparat gabungan dipimpin langsung oleh Kapolres dan Bandim Teluk Bintuni. "Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada aparat Polri dan TNI yang melakukan gerak cepat mengevakuasi para korban," ujar Momot.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement