REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung mencatat bantuan langsung tunai (BLT) untuk kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah tersalur sebanyak 98 persen. Plt Kabid Data dan Informasi Dinsos Kota Bandung, Gilang Firmanuddin mengatakan, Kota Bandung mendapat kuota BLT BBM itu untuk 98.858 penerima.
Menurutnya, sejauh ini BLT BBM itu sudah tersalurkan ke sekitar 96 ribu penerima.
"Itu perkembangannya pada pekan ini, yang belum tersalurkan sedikit lagi sih, kurang dari 2.000," kata Gilang di Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022).
Menurutnya, BLT BBM yang belum tersalurkan itu karena metode kunjungan ke rumah yang masih dilakukan oleh PT Pos Indonesia sebagai penyalur. Adapun metode kunjungan ke rumah itu diberlakukan bagi penerima yang masuk ke dalam kategori disablitas, sakit atau lansia.
"Juga ada yang penerimanya pindah domisili atau meninggal, karena yang pindah dan meninggal itu jadi bantuan tidak tersalur," kata dia.
Dia mengatakan, bantuan yang sudah tersalur 98 persen itu merupakan tahap pertama. Selanjutnya, kata dia, tahap ke dua penyaluran BLT itu bakal dilakukan pada November atau awal Desember 2022.
Gilang pun mengimbau kepada para penerima BLT itu untuk digunakan sebaik mungkin demi kebutuhan pokok. Menurutnya, bantuan itu disalurkan oleh pemerintah sebagai antisipasi terhadap inflasi.
"Jadi, warga yang tercatat sebagai PKH (program keluarga harapan) yang sebelumnya menerima Rp 200 ribu, sekarang ditambah Rp 150 ribu, misalnya belanja enggak cukup, jadi ditambah lagi sekarang," kata dia.
Adapun besaran BLT yang disalurkan itu sebesar Rp 150 ribu per bulan selama empat bulan. Pembagian itu dilakukan dalam dua tahap, sehingga pada setiap tahapnya warga bakal menerima Rp 300 ribu.