REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Riau, Faralinda Sari mengatakan, kesadaran peternak di Riau untuk melakukan vaksinasi hewan ternaknya masih rendah. Padahal, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah hewan ternak terserang penyakit.
Faralinda mencontohkan, di saat-saat merebaknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit ngorok atau septicaemia epizootica (SE) seperti saat ini. "Untuk mencegah hewan ternak terserang penyakit, harus divaksinasi. Itu yang perlu, tapi sayangnya peternak kita kesadaran untuk vaksinasi hewan ternaknya masih rendah. Mungkin karena selama ini belum pernah terjadi kasus seperti ini," kata Faralinda, Selasa (27/9/2022).
Fara mengimbau para peternak mau melakukan vaksinasi hewan ternaknya. Karena jika hal itu tidak juga dilakukan, resiko kematian hewan sangat tinggi.
"Resiko kematian hewan ternaknya bisa 90 persen kalau terserang SE atau penyakit ngorok. Makanya, kami imbau untuk melakukan pencegahan dengan vaksinasi," kata dia.
Faralinda mengakui saat ini, stok vaksin hewan ternak untuk menangani penyakit ngorok ini memang habis. Namun, Disnakeswan menyatakan siap untuk membantu pengadaan vaksin tersebut.