Rabu 23 Jan 2013 09:30 WIB

Puluhan Kerbau Mati akibat Ngorok

Belasan kerbau mati mendadak akibat terserang penyakit ngorok.
Foto: matanews.com
Belasan kerbau mati mendadak akibat terserang penyakit ngorok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kematian mendadak ternak kerbau milik warga Desa Teluk Leban, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, terus bertambah. Kerbau-kerbau itu diduga mati akibat penyakit ngorok.

Sebelumnya pada Senin (21/1), warga Desa Teluk Leban melaporkan sebanyak 17 kerbau milik warga desa tersebut ditemukan mati akibat penyakit ngorok (septichaemia epizooticae/SE). Pada Selasa (22/1), warga menemukan empat kerbau lagi yang mati.

"Kasus penyakit ternak kerbau ini sangat mengkhawatirkan peternak. Sebab, hanya dalam sepekan terakhir, 21 ternak kerbau warga mati mendadak," kata Ketua Kelompok Tani Tekat Makmur, Asbahani Tiram, ketika ditemui Antara, Selasa.

Kelompok Tani Tekat Makmur mempunyai tujuh pemadang yang terdiri dari kelompok Pemadang Bencah, Durian Santan, TLS, Sokel, Pematang Cupak, Jirak dan Batas.

"Dalam satu kelompok tani terdiri dari tujuh pemadang dengan jumlah kepala keluarga yang memiliki ternak kerbau sekitar 205 KK dengan populasi ternak kerbau sebanyak 622 ekor," ungkapnya.

Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Batanghari, Zusridawati, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jambi langsung turun ke lokasi untuk menindaklanjuti kematian 21 kerbau di Desa Teluk Leban. Mereka sekaligus melakukan pengobatan pada ternak warga yang masih hidup.

"Kita sudah melakukan pengobatan dan memberi antibiotik serta vitamin secara gratis kepada 167 ternak kerbau milik warga yang masih hidup," ujarnya ketika ditemui di lapangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement