Selasa 27 Sep 2022 16:10 WIB

Demokrat Harap Koalisinya dengan Nasdem-PKS Segera Terbentuk

Partai Demokrat mengatakan masih perlu banyak bicara dengan Nasdem dan PKS.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Partai Demokrat hingga kini belum menentukan koalisinya dalam Pemilu 2024.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Partai Demokrat hingga kini belum menentukan koalisinya dalam Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Departemen DPP Partai Demokrat yang juga pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau, Didik Mukrianto, mengatakan komunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin intens. Harapannya, koalisi antara ketiga partai politik tersebut segera terbentuk.

"Betul (berharap agar koalisi segera terbentuk), tentu ini rakyat juga menunggu bahwa siapa calon-calon yang akan maju di Pilpres itu juga menjadi keinginan rakyat," ujar Didik di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Dengan terbentuknya koalisi tentu akan membuat masyarakat dapat mengetahui rekam jejak ketiga partai menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk dalam mengenalkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mereka kepada publik.

"Sehingga rakyat bisa lebih awal untuk bisa mengawal dan mengetahui apa yang sesungguhnya yang menjadi program dan kemampuan calon ini untuk memprogram Indonesia ke depan," ujar Didik.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dibicarakan antara Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS. Termasuk dalam membahas sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres koalisi tersebut.

"Koalisi bukan hanya terkait emosional siapa calonnya, tapi platform perjuangan, kemudian juga mengharmonisasi energi, semangat ini. Harapan kita dari Demokrat, kita ingin juga membangun sebuah peradaban memperkuat peradaban sebelumnya bangsa ini," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengungkapkan perkembangan komunikasi terkait koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS semakin baik. Namun, setidaknya ada sejumlah kendala yang membuat ketiga partai tak segera meresmikan koalisi.

"Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya, tentu ini tidak bisa kawin paksa kan," ujar Willy di ruangannya.

"Tentu proses pembangunan chemistry di dua ranah, ranah antarpartai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu," sambungnya.

Selain itu ada faktor kendala lain, yakni proses pencocokan dari masing-masing partai. Sebab, proses tersebut harus berjalan bersamaan, sehingga itu menjadi ganjalan masing-masing partai.

"Dua layer ini harus berjalan secara simultan, itu yang beratnya itu, ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja, itu kan satu layer. Sementara ini bekerja dalam dua ranah lah, dua dunia, dua alam, capres-cawapresnya dan partainya," ujar Willy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement