REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO–Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi memastikan bahwa ledakan di asrama polisi bukan sebuah unsur teror. Kejadian berlangsung pada pukul 18.20 WIB.
Ahmad mengatakan bahwa rilis awal terkait kasus ledakan di pekarangan kosong sebelah asrama anggota Brimob tidak ada unsur teror. "Artinya saya pastikan ledakan di wilayah kita tidak ada unsur teror, diduga hanya kelalaian anggota," kata Ahmad, Ahad (25/9/2022).
Namun, ia menambahkan, tidak dapat memastikan apakah ada unsur kelalaian karena korban masih sakit di rumah sakit. Pihaknya mengatakan akan memeriksa ketika korban sudah siuman.
"Sekarang korban masih tidak sadarkan diri dengan 70 persen luka bakar, korban masih sakit di rumah sakit. Kita belum bisa memastikan apakah ini kelalaian karena korban masih sakit di rumah sakit," terangnya.
Menurut Ahmad Kejadian olah TKP oleh Jibom telah ditemukan bubuk hitam. Menurut dugaan sementara hal tersebut adalah bahan petasan.
"Jadi kami menemukan bubuk hitam dua kantong plastik dengan ukuran satu ons empat bungkus plastik kosong sisanya residu. Kemudian ada uceng (sumbu petasan)," katanya.
Selain itu, menurut hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu. Sedangkan pemesanan telah dilakukan pada 22 April 2021.
"Pengirim adalah CV Mandiri Sujono Indramayu sudah kita amankan di Polres Indramayu. Sedangkan saudara A di wilayah Klaten sudah saya diamankan di Polresta Solo," tegasnya.