Jumat 23 Sep 2022 15:40 WIB

Banjir Bandang di Pameungpeuk Garut, Ribuan Warga Terdampak

Terdapat ribuan jiwa warga yang terdampak akibat banjir tersebut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).
Foto: Dok. Kecamatan Pameungpeuk
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Kamis (22/9/2022) malam. Akibatnya, terdapat ribuan jiwa warga yang terdampak akibat banjir tersebut.

Camat Pameungpeuk, Tatang Suryana, mengatakan, banjir bandang itu terjadi pada Kamis sejak sekitar pukul 19.30 WIB. Intensitas hujan yang tinggi membuat air di Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso meluap dan merendam rumah warga. "Tidak ada korban jiwa, tapi ada rumah hanyut di Desa Mandalakasih," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga

Tatang menjelaskan, dari laporan sementara, terdapat enam desa di Kecamatan Pameungpeuk yang terdampak banjir bandang itu. Wilayah desa yang terdampak adalah Desa Pameungpeuk, Paas, Mandalakasih, Sirnabakti, Bojong Kaler, dan Bojong Kidul. Diperkirakan, total warga yang terdampak mencapai 2.175 kepala keluarga (KK) atau 6.783 jiwa.

Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di tiga wilayah desa. Wilayah desa yang terdampak kerusakan akibat banjir bandang yaitu Desa Bojong Kaler, Mandalakasih, dan Pameungpeuk.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima, kerusakan yang terjadi di Desa Bojong Kaler antara lain robohnya tembok das sekitar lima meter, tembok penahan tanah sepanjang 10 meter roboh, jembatan rawayan dalam kondisi rusak atau miring dan kabel, jalur PLN terputus, serta sawah milik warga seluas meter persegi terendam banjir.

Sementara di Desa Mandalakasih terdapat tiga unit rumah warga yang rusak berat atau hanyut. Sedangkan di Desa Pameungpeuk, terjadi kerusakan pada bangunan intek PDAM Pameungpeuk, jembatan gantung besi Cikopo hanyut terbawa banjir, serta sarana ibadah dan pendidikan terendam.

Tatang mengatakan, saat ini kondisi air di lapangan sudah kembali surut. Namun, petugas masih melakukan pembersihan material sisa banjir bandang di lapangan. Pihaknya juga terus melakukan pendataan terkait dampak bencana tersebut. "Kami sekarang sedang rapat teknis bersama Sekda," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement