REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta berharap kepastian investor pada proyek pengolahan sampah menjadi listrik atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, bisa didapat pada Oktober tahun ini.
"Kapan selesainya proses mitra itu? Insya Allah selesai di akhir Oktober," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Saat ini, lanjut Asep, investor untuk salah satu proyek besar di Jakarta itu, masih dalam proses penjajakan mitra oleh BUMD penanggung jawab proyek yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Jadi, untuk mulai dibangun, menunggu investornya terlebih dahulu," ucap Asep.
Sejauh ini, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah menandatangani komitmen awal (letter of intent) dalam hal kerja sama untuk pengelolaan sampah dan fasilitas pengelolaan dengan investor potensial asal Prancis, Syctom.
Penandatanganan komitmen awal tersebut, dilakukan oleh Jakpro dan Syctom dalam acara Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 pada Kamis (1/9). Pembangunan ITF Sunter digadang-gadang Gubernur Anies Baswedan sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah di Ibu Kota.
Terlebih, DKI hingga kini masih sangat tergantung pada Kota Bekasi untuk membuang sampah yang dihasilkan warganya ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang.
Awalnya, Anies berencana membangun ITF Sunter pada 2019 dan ditargetkan rampung tahun ini. Namun, beberapa kali proyek ini gagal menemui kesepahaman dengan investor, sehingga pembangunannya tertunda.