Kamis 15 Sep 2022 19:41 WIB

Anies: Saya Siap Mencalonkan Diri Sebagai Presiden, Jika Ada Partai yang Mencalonkan

Anies mengatakan, kebijakan-kebijakannya telah menyatukan warga Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara Anugerah Jurnalistik Mohamad Hoesni Thamrin 2022 di Balai Agung, Gedung Balaikota, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Kepada media Reuters hari ini, Anies menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai yang mencalonkannya.
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara Anugerah Jurnalistik Mohamad Hoesni Thamrin 2022 di Balai Agung, Gedung Balaikota, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Kepada media Reuters hari ini, Anies menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai yang mencalonkannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya siap berkontestasi di Pilpres 2024 menjadi calon presiden (capres) meski, ia mengakui belum mengamankan dukungan dari partai politik (parpol). Anies, yang jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta akan berakhir bulan depan, saat ini muncul menjadi di antara kandidat bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai capres jika ada partai yang menominasikan saya," kata Anies kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9/2022), sambil menambahkan, menjadi orang yang bukan anggota parpol membuat dirinya memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan faksi-faksi lain.

Baca Juga

"Hasil-hasil survei yang bukan pesanan saat ini bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberikan saya kredibilitas yang lebih," kata Anies menambahkan.

Dalam beritanya, Reuters menyebutkan, kandidat populer lainnya termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sementara, inkumben Joko Widodo telah mencapai batas dua periodenya sebagai presiden dan tidak bisa mencalonkan diri lagi.

Beberapa analis mengatakan, bahwa Anies menjadi kandidat terdepan berkat popularitasnya sebagai pemimpin salah satu kota terbesar di Asia Tenggara, posisi yang sering dipertimbangkan sebagai 'batu loncatan' menuju kursi kepresidenan. Namun, dalam artikelnya, Reuters juga mengungkit soal bagaimana Anies bisa menjadi gubernur DKI Jakarta setelah mendapatkan dukungan dari kelompok Islam garis keras saat melawan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pada saat itu, Anies, yang menganut Islam moderat, terlihat tidak berbuat banyak untuk memperbaiki keretakan kalangan agama dan masyarakat umum yang melebar di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu. Namun, kini dia mengatakan, kebijakan-kebijakannya sebagai gubernur telah 'menyatukan warga Jakarta'.

"Sebelum, orang-orang membuat asumsi terhadap saya dan apa yang saya pegang teguh dan lakukan sebagai gubernur. Sekarang saya telah menjabat lima tahun (sebagai gubernur), jadi nilailah saya berdasarkan realitas dan rekam jejak," kata Anies.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement