Rabu 14 Sep 2022 16:24 WIB

Pengakuan Bripka RR Terkait Dugaan Motif, Aliran Uang, Hingga Skenario Sambo

Bripka RR mengungkap skenario yang diatur Sambo seusai pembunuhan Brigadir J.

Tersangka Bripka Ricky Rizal alias RR mengenakan pakaian tahanan saat mengikuti proses rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara I, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Bripka RR adalah salah satu ajudan Ferdy Sambo yang ikut menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (ilustrasi)
Foto:

Adapun terkait transfer aliran dana, Bripka RR mengakui menyimpan sebagian uang Keluarga Ferdy Sambo. Pengacara Erman Umar mengungkapkan, dalam rekening RR, ada fluktuasi perbankan ratusan juta rupiah, yang ditransfer oleh Putri Candrawathi, meksi uang  tersebut, dikatakan tim pengacara, bukan terkait dengan kasus pembunuhan 

Erman menerangkan, uang tersebut selalu ditransfer PC sejak 2021. Uang tersebut, kata Erman ditransfer PC ke rekening RR untuk kebutuhan rumah di Magelang. Pun untuk kebutuhan dua anak Sambo yang dididik di Sekolah Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

“Itu sejak 2021. Ratusan juta. Ada yang 300 (juta). Bisa ada yang sampai setengah M (miliar-Rp 500-an juta),” terang Erman di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Zena Dina Defega, asisten pengacara Erman, juga menerangkan RR sebetulnya menjadi ajudan Sambo khusus untuk mengurusi dua anaknya di Magelang. Sejak 2021, kata dia, RR ditarik dari Polantas Brebes, dan menjadi ajudan untuk mengurusi rumah, dan segala kebutuhan di Magelang.

“Jadi RR ini, sebetulnya dinasnya di Magelang. Bukan di Jakata,” kata Zena menerangkan, Selasa (13/9).

Sejak ‘mengabdi’ ke Sambo, RR, kata Zena, diminta PC untuk membuka rekening. Dari rekening tersebut, PC akan mengirim uang dalam jumlah ratusan juta untuk kebutuhan dua anaknya yang bersekolah di Magelang.

Uang tersebut, kata Zena juga untuk kebutuhan rumah Sambo, yang ada di Magelang. Namun begitu, rekening yang dibuka RR tersebut, atas kendali total dari PC.

Sebab kata Zena, buku tabungan, mobile banking, ada dalam kendali Putri Candrawathi. RR, kata dia, hanya memegang kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

“Jadi uang yang disebut-sebut itu, tidak ada kaitannya dengan kasus ini (pembunuhan). Masalah uang itu, untuk kedinasan dia (RR) selama di Magelang. Untuk kepentingan anak-anak (Sambo) dan rumah yang diurusnya,” terang Zena.

Menurut dia, bukan cuma RR, pengakuan kliennya juga mengungkapkan Brigadir J, yang juga turut menyimpan uang untuk kebutuhan yang sama.

“Kalau RR ini kan untuk kebutuhan di Magelang. Brigadir J itu untuk rumah di Jakarta. Di Saguling atau di Duren Tiga,” terang Erman menambahkan.

Karena itu, Erman mengatakan, uang pemberian Sambo, maupun PC yang terungkap selama ini, tak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Meskipun, kata Erman, ada uang yang diberikan Sambo kepada RR setelah pembunuhan Brigadir J. 

Akan tetapi, uang tersebut, kata Erman menegaskan, ditarik kembali. Pun RR, kata Erman, tak mengetahui berapa uang pemberian tersebut.

“Itu kan sudah dijelaskan. Dia (RR) tidak mengetahui uang itu untuk apa. Karena dikasih-nya setelah kejadian. Dan itu inisiatif dari Sambo,” terang Erman.

Keluarga Sambo mengakui menempatkan sejumlah uang ke dalam rekening tersangka Bripka RR. Transfer uang rutin, juga dilakukan untuk Brigadir J. Pengacara Arman Hanis mengatakan, uang tersebut rutin diberikan untuk keperluan tugas masing-masing dua ajudan tersebut.

“Dari keterangan klien kami, tentang rekening-rekening itu memang ada. Dibuat atas nama RR, dan J,” ujar Arman saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (14/9/2022).

Namun Arman mengaku tak ada penjelasan soal berapa besaran uang yang kerap ditransfer kepada RR, dan J. “Itu untuk tugas masing-masing. Misalkan untuk RR, itu untuk keperluan rumah klien kami di Magelang. Untuk J, itu untuk kebutuhan keperluan rumah yang di Jakarta,” ujar Arman.

Arman juga menerangkan, uang tersebut kerap ditransfer oleh tersangka Putri Candrawathi Sambo. Namun, penguasaan total atas penggunaan uang tersebut, dalam kontrol istri dari Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo tersebut.

“Memang itu dibuat untuk mereka (RR dan J) untuk tugas-tugas mereka sebagai ajudan,” kata Arman.

 

photo
Masyarakat Nilai Sambo Pantas Dihukum Mati - (infografis republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement