Rabu 14 Sep 2022 11:46 WIB

Ridwan Kamil Targetkan Masjid Al Jabbar Desember Bisa Dipakai Sholat

Masjid Raya Al-Jabbar sedang dikebut semua lini dengan tetap memperhatikan kualitas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pekerja menyiram tanaman di area proyek pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin (18/7/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan progres pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sudah mencapai 56 persen dan ditargetkan rampung pada awal tahun 2023. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja menyiram tanaman di area proyek pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin (18/7/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan progres pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sudah mencapai 56 persen dan ditargetkan rampung pada awal tahun 2023. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan Masjid Raya Al-Jabbar sudah bisa dipakai masyarakat untuk shalat di Desember 2022.

"Insya Allah akhir Desember akan kita resmikan. Akhir Desember sudah bisa salat, sekarang udah 60 persen tinggal September, Oktober, November masih ada empat bulan lagi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai mengecek progres pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).

Menurut Emil, Masjid Raya Al-Jabbar sedang dikebut di semua lini dengan tetap memperhatikan kualitas. Emil meyakini 29-31 Desember 2022 akan menjadi hari peresmian Masjid Raya Al-Jabbar.

"Sudah ditentukan tanggalnya, antara tanggal 29/30/31 Desember 2022. Berarti Insya Allah semuanya sedang dikebut agar bisa dipergunakan," kata Emil.

Emil pun tak menampik ada beberapa bagian yang memang masih belum selesai dan akan menjadi prioritas utama di empat bulan mendatang. Bagian yang dimaksud plafon dalam bangunan masjid. Gubernur menekankan kepada pekerja pengerukan danau yang mengelilingi bagian luar masjid.  

"Plafon dalam masih belum, lanskap juga sedang proses, saya perintahkan yang kering-kering diganti, yang paling luar biasanya adalah mengeruk danau karena kita ada peninggian," katanya.  

Kemudian Emil berharap, ada sosialisasi kepada masyarakat agar tidak ada lagi kegiatan memancing dan berenang di sekitar Masjid Raya Al-Jabbar. Karena beberapa waktu lalu pernah ada kejadian kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement