Selasa 13 Sep 2022 03:26 WIB

Peringatan Keras Kapolri: Dari Ikan Busuk di Kepala, Negara Pusing, Sampai Copot Polisi 

Pelanggaran yang menggerus kepercayaan publik terhadap instirusi Polri.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus Yulianto
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, Kapolri Listyo Sigit Prabowo kembali mengingatkan dengan keras kepada seluruh anggota kepolisian untuk menghindari segala bentuk pelanggaran. Dia menegaskan, akan mencopot para anggotanya di kepolisian yang melakukan pelanggaran-pelanggaran yang menggerus kepercayaan publik terhadap institusi Polri. 

Peringatan keras tersebut, bukan sekali ini disampaikan oleh Sigit selaku Kapolri. Sudah berkali-kali dia sampaikan hal yang serupa. 

Namun peringatan keras kali ini, ia katakan disampaikan berulang-ulang agar selalu menjadi perhatian bagi seluruh anggotanya di kepolisian. Sigit kembali mengingatkan ‘ikan busuk yang dimulai dari kepala’.

Dalam peringatan keras tersebut, dia juga mengingatkan, para anggotanya untuk tak terlibat dalam berbagai bentuk, dan aktivitas perjudian. Serta, tak terlibat dalam kejahatan-kejahatan yang merugikan negara. 

Menurut dia, agar sesama anggota Polri pun agar saling mengingatkan jika ada langkah-langkah yang salah. Pun, dia meminta, agar para bawahan, tak sungkan dalam memberikan kritik atas langkah keliru yang dilakukan oleh atasan.

Berikut adalah pernyataan, dan peringatan keras Kapolri kepada seluruh jajaran kepolisian, yang dia sampaikan lewat video dan dipublikasikan kepada publik lewat media sosial (medsos) resmi milik Kapolri, dan institusi Polri, Senin (12/9).

Saya selalu wanti-wanti, hindari pelanggaran-pelanggaran. Khususnya hal-hal yang menciderai rasa keadilan bagi masyarakat. Pelanggaran-pelanggaran yang kalau itu kita lakukan, maka itu akan semakin menurunkan kepercayaan publik kepada Polri.

Ikan busuk tentunya dimulai dari kepala. Mari kita saling mengingatkan. Atasan mengingatkan anak buah (bawahan). Anak buah juga sama, menyampaikan ‘komandan sepertinya ini salah’. Dan itu sah-sah saja. Jangan biasakan rekan-rekan, pada saat menerima sesuatu yang mungkin nggak pas, terus rekan-rekan nggak berani untuk menyampaikan pendapat rekan-rekan. Karena ini untuk kebaikan institusi. 

Saya harus mencopot. Saya harus menindak, terhadap rekan-rekan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran. Dan ini terus saya ulang-ulang, karena sayang dengan 430 ribu polisi yang telah bekerja dengan baik. Dan 30 ribu PNS yang bekerja dengan baik.

Jadi kalau masih ada yang kedapatan melanggar terkait dengan masalah judi, terkait masalah penyakit masyarakat, negara sedang pusing, bebannya cukup berat, terhadap kejahatan-kejahatan kekayaan negara tolong diberantas. Kalau ada laporan saya ndak perlu tegur lagi. Langsung saya proses, saya copot. Ini berlaku untuk semuanya. Apakah itu Polki, apakah itu Polwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement