Kamis 08 Sep 2022 18:24 WIB

Ringankan Beban 30 Ribu Pegawainya yang Bergaji UMR, Artha Graha Group Berikan BLT Khusus

Seluruh unit usaha AGG/AGN juga diwajibkan menggelar pembagian sembako gratis.

Lima pilar dari yayasan nonprofit Tanah Air, Artha Graha Peduli.
Foto: Dok. Web
Lima pilar dari yayasan nonprofit Tanah Air, Artha Graha Peduli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artha Graha Group/Artha Graha Network akan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk 30 ribu pegawainya. Para penerima BLT ini merupakan karyawan AGG dan AGN yang perekonomiannya tengah terdampak imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketua Umum Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) Heka Hertanto menyatakan, para penerima BLT tersebut adalah karyawan yang mempunyai gaji UMR di seluruh Indonesia. Bantuan akan disalurkan melalui dua alternatif. Pertama, melalui 'agi cash', yaitu produk uang elektronik dari Bank Artha Graha Internasional (BAGI) atau, melalui rekening tabungan BAGI. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan dalam penyaluran dana BLT tersebut. Pembagian tersebut, kata dia, akan mulai dilakukan pada esok hari, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga

"Para pendiri AGP dan Manajemen AG Group memahami kondisi perekonomian saat ini sebagai dampak kenaikan harga BBM, kami ingin berkontribusi langsung dan nyata dalam membantu karyawan dan masyarakat luas. Semoga atensi yang baik ini bisa bermanfaat bagi semua," kata Heka di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Heka menyebutkan selain memberikan BLT kepada karyawan/ti AG, juga akan ada pembagian sekitar 50 ribu paket sembako gratis kepada para disabilitas, warga kurang mampu, dhuafa, lansia, yatim piatu dan lain-lain di radius 5 km dari unit usaha AG di seluruh Indonesia. 

"AGP terpanggil untuk berperan aktif dalam meringankan beban perekonomian yang berdampak terhadap karyawan dan maupun masyarakat," kata Heka.

Heka menyatakan, AGP berusaha berkontribusi langsung dan nyata dalam membantu perekonomian karyawan melalui bantuan langsung tunai sebagai bentuk perhatian dan solidaritas perusahaan agar dapat bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga karyawan.

"Pemerintah tidak berjalan sendiri dalam menangani dampak kenaikan BBM. Harapan lain kegiatan ini dapat mengetuk hati pelaku- pelaku usaha lain untuk ikut berperan serta dalam membantu mengurangi gejolak ekonomi dampak dari kenaikan BBM," kata Heka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement