Rabu 07 Sep 2022 03:12 WIB

Sekretaris FSBDSI Klarifikasi Soal Dukungan Penyesuaian Harga BBM

Purwadi mengaku kurang fokus menjawab pertanyaan wartawan soal kenaikan harga BBM.

Sekretaris DPC FSBDSI Kabupaten/Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) Purwadi.
Foto: Istimewa
Sekretaris DPC FSBDSI Kabupaten/Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) Purwadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris DPC Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI) Kabupaten/Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) Purwadi mengklarifikasi, perihal berita yang mengatakan mendukung penyesuaian harga BBM.

“Itu tidak benar, yang benar adalah bahwa saya bukan mendukung penyesuaian harga BBM secara konkret yang dilakukan oleh pemerintah,” tutur Purwadi dalam keterangan, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Purwadi mengatakan, yang dia adalah pemerintah dalam menyesuaikan harga BBM mestinya memperhatikan aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Terlebih ia adalah salah satu aktivis buruh di Kota dan Kabupaten Bekasi. Juga bukan berarti serta-merta mengamini langkah atau kebijakan pemerintah.

“Justru saya berpikir jernih, apa yang ditetapkan oleh pemerintah harus melihat kondisi masyarakat kecil kurang mampu dan subsidi dari pemerintah harus terus dikawal dan dikritisi. Jangan malah kedepan semakin tidak tepat sasaran yang selama ini terjadi (BBM jenis pertalite dan solar),” tegasnya.

Namun, menurutnya, perlu dipahami, dengan adanya penyesuaian harga BBM subsidi, maka subsidi yang dianggarkan bisa untuk dialihkan menambah jumlah penerima bantuan langsung tunai bagi masyarakat kurang mampu. Sehingga penggunaan anggaran lebih tepat sasaran.

Dia mengaku, saat memberikan statemen soal dukungan kenaikan harga BBM oleh pemerintah, ia mengaku kurang fokus karena masih dalam perjalanan. Sehingga, tidak terlalu fokus menjawab pertanyaan menyangkut jawaban atau opini kepada media.

“Kala itu memang saya pernah dihubungi via telepon oleh kawan dari media, minta opini dari saya mengenai penyesuaian harga BBM bersubsidi, saat itu saya sedang di jalan, ya, mungkin kurang jelas maka muncullah pemberitaan seperti itu,” klaimnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement