Senin 05 Sep 2022 00:18 WIB

Survei LSI: 58,1 Persen Lebih Setuju Subsidi Harga Barang

Subsidi harga barang lebih digemari bisa dinikmati seluruh masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Warga menunggu pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Gambir, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Sebanyak 51 warga RW 03, Kecamatan Gambir menerima BLT subsidi BBM tahap I senilai Rp 300.000 yang dibayar sebanyak dua kali. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menunggu pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Gambir, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Sebanyak 51 warga RW 03, Kecamatan Gambir menerima BLT subsidi BBM tahap I senilai Rp 300.000 yang dibayar sebanyak dua kali. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan mayoritas masyarakat lebih setuju subsidi diberikan dalam bentuk harga barang dibandingkan langsung tunai. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparannya menyebutkan, sebanyak 58,1 persen responden setuju jika subsidi dalam bentuk harga barang.

Temuan ini terungkap dalam survei LSI bertajuk Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024 yang dilakukan periode 13-21 Agustus 2022 kepada 1.220 responden. "Apakah lebih setuju subsidi langsung harga barang atau subsidi dalam tunai, mayoritas lebih setuju harga barang," kata Djayadi dalam paparannya secara daring, Ahad (4/9/2022).

Baca Juga

Djayadi mengatakan, alasan mayoritas responden setuju subsidi harga barang agar lebih terjangkau dan bisa dinikmati seluruh masyarakat. Sedangkan, responden yang mendukung subsidi dalam bentuk tunai langsung kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan ada 39,5 persen. Sementara, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab ada 2,4 persen.

"Yang setuju subsidi tunai langsung itu 39,5 persen, jadi mayoritas yakni 58,1 persen ini subsidi ke harga barangnya," kata Djayadi.

Survei LSI bertajuk Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024 ini dilakukan periode 13-21 Agustus 2022 dengan jumlah 1.220 responden. Populasi responden adalah warga negara Indonesia yang sudah punya hak pilih berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah dan dipilih secara random dan diwawancarai tatap muka.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel dan margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement