REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Hasil Musra Indonesia I menghasilkan sejumlah nama yang berpotensi untuk diusung di Pilpres 2024. Sebanyak 5.721 peserta Musra Indonesia yang dilibatkan untuk memilih capres dan cawapres. Hasilnya, untuk calon presiden (capres) di urutan pertama ada Jokowi Widodo (Jokowi) yang mendapatkan suara 1.704 atau 29,79 persen. Kemudian, disusul Sandiaga Uno sebanyak 968 pemilih atau 16,92 persen. Ketiga ada Ganjar Pranowo yang mendapatkan suara 921 atau 16,10 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan suara 635 atau 11,10 persen.
Di urutan kelima ada Anies Baswedan dengan raihan suara 516 atau 9,02 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil berada di urutan keenam dengan suara 296 atau 5,17 persen. Sedangkan, untuk cawapres hasil Musra Indonesia I yang berada di urutan pertama adalah Ridwan Kamil, yakni mendapatkan 2.225 suara atau 38,89 persen.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendapatkan dukungan paling banyak sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada 2024 hasil Muswarah Rakyat (Musra) Indonesia I. Pengamat Politik Unpad Firman Manan menilai, Ridwan Kamil banyak dipilih karena identik dekat dengan Jokowi. Menurut Firman Manan, posisi Ridwan Kamil sebagai capres atau cawapres terkuat atau paling banyak dipilih dalam Musra bukanlah hal yang mengejutkan. Karena, sejumlah survei sudah mengetengahkan hasil yang sama.
Namun, Firman menilai ada faktor lain dan penting yang membuat Ridwan Kamil dipilih 30 persen lebih peserta Musra Indonesia I. "Ridwan Kamil (RK) juga punya kedekatan dengan Jokowi. Secara personal 2019 RK dukung Jokowi RK juga sempat disebut calon kepala otorita IKN dan Ini ada kedekatan," ujar Firman, Rabu (31/8/2022). Firman mengatakan hasil musra ini merupakan murni usulan relawan, sementara pengusungan tokoh yang menjadi calon presiden maupun wakil presiden ada di tangan partai. "Ini kan usulan relawan sedangkan yang nanti menentukan partai dan partai belum mengerucut. Ini balik lagi harus ke partai tiketnya dan dinamika masih cair," katanya.
Menurut Firman, meskipun suara dukungan dan hasil survei terhadap Ridwan Kamil menguat, tapi Ridwan Kamil akan memilih untuk fokus menuntaskan tugasnya sebagai gubernur hingga 2023 mendatang karena belum adanya kepastian dari partai. "Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan bicara kalau ada peluang ke level nasional beliau tidak menolak," katanya.
Fokus menuntaskan tugas gubernur, kata Firman, menjadi pilihan terbaik mengingat posisi Ridwan Kamil cukup strategis. Serta, memiliki kepantasan mengikuti berbagai opsi kontestasi baik Pilpres hingga Pilgub DKI dan Jabar. "Dia banyak opsi. Disebut sebagai kandidat presiden, kandidat cawapres sekarang muncul sebagai gubernur DKI dan Jabar periode kedua. Opsi banyak dan ini politik masih cair dan kang Emil tetap fokus dulu ke Jabar," katanya.