Selasa 30 Aug 2022 06:46 WIB

Pengamat: Golkar Wajib Manfaatkan Media Sosial Tingkatkan Elektabilitas Airlangga

Penggunaan medsos dinilai bisa menaikkan elektabilitas Airlangga dan Golkar.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato saat meresmikan wajah baru kantor DPD Partai Golkar Jawa Tengah di Semarang, Senin (4/7/2022).
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato saat meresmikan wajah baru kantor DPD Partai Golkar Jawa Tengah di Semarang, Senin (4/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai langkah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto perintahkan kadernya untuk aktif di media sosial tepat. Langkah itu sebagai cara untuk mengenalkan ketua umum partai Golkar itu sebagai Capres 2024.

"Saya melihatnya sebagai langkah yang pas yang dilakukan oleh Airlangga," kata Ujang dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).

Baca Juga

Menurutnya pemanfaatan media sosial dinilai juga akan menguntungkan Airlangga. Baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun sebagai Menko Perekonomian. Oleh karena itu media sosial menjadi sesuatu yang wajib, sesuatu yang harus dimainkan secara baik oleh para kader Golkar.

"Tujuannya untuk menaikkan elektabilitas Pak Airlangga dan juga untuk menaikkan elektabilitas Golkar. Begitu juga untuk bisa saja meredam serangan-serangan dari lawan politik yang ingin nanti kritik terkait dengan kenaikan harga BBM," ujarnya.

Namun demikian, Ujang memandang keaktifan di media sosial akan membuahkan hasil ketika dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Artinya, penggunaan media sosial tidak sporadis.

"Jadi kan harus dilihat juga apa pesannya, siapa pengisi kontennya, lalu siapa saja segmentasinya. Walaupun masing-masing pribadi, tetapi kan isunya harus sama, tidak boleh beda. Oleh karena itu harus di-setting betul, didesain betul media sosial itu dengan cara-cara yang baik, dengan konten-konten yang positif," tuturnya.

Ia mengingatkan penggunaan media sosial tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, harus dimanfaatkan untuk berbagai hal positif.

"Jadi media sosial digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan hal-hal yang negatif. Bukan untuk menebar hoaks, memecah belah masyarakat, tetapi untuk bersosialisasi, berkampanye," tegas Ujang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement