Kamis 25 Aug 2022 15:07 WIB

Tiket Naik, Penerbangan Pesawat di Bengkulu Menurun

Tiket pesawat naik disebabkan harga avtur akibat perang Rusia dan Ukraina.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penumpang berjalan di samping pesawat Lion Air di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.
Foto: Antara/David Muharmansyah
Penumpang berjalan di samping pesawat Lion Air di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- PT Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menyebutkan, saat ini, jumlah penerbangan di Provinsi Bengkulu menurun akibat naiknya harga tiket pesawat. Eksekutif General Manajer (EGM) PT AP II Bengkulu, Ngatimin K Murtono mengatakan, sebelumnya Bandara Fatmawati Soekarno melayani enam kali penerbangan per hari.

Namun saat ini, Bandara Fatmawati hanya melayani lima penerbangan yang dilakukan dalam satu hari. "Dampak yang sudah terjadi akibat adanya kenaikan harga tiket pesawat terbang ini, juga sudah mempengaruhi jumlah penerbangan," kata Ngatimin di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (25/8/2022).

Dia menjelaskan, dari maskapai Lion Grup telah mengurangi jumlah penerbangan dari tiga pesawat menjadi dua pesawat dalam satu hari. Meskipun adanya pengurangan maskapai penerbangan, sambung dia, kondisi tersebut masih terkendali. Pasalnya okupansi di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu tidak mengalami penurunan.

Menurut Ngatimin, dengan adanya pengurangan jumlah penerbangan di bandara menyebabkan pengurangan jumlah penumpang. Ngatimin menyebutkan, kenaikan harga tiket pesawat tersebut disebabkan oleh tingginya harga bahan bakar pesawat yaitu avtur di pasar dunia.

Tingginya harga avtur diperkirakan sebagai dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga adanya peningkatan biaya bahan bakar sebesar lima persen menjadi 15 persen, seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement