Sabtu 16 Feb 2019 01:07 WIB

Jokowi Ingin Bandara Bengkulu Jadi Bandara Internasional

Bandara nanti akan diambil alih Angkasa Pura sehingga bisa dikembangkan

Presiden Jokowi tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Jumat (15/2) untuk membuka Tanwir Muhammadiyah ke-51.
Foto: republia/sapto
Presiden Jokowi tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Jumat (15/2) untuk membuka Tanwir Muhammadiyah ke-51.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU  - Presiden Joko Widodo ingin agar Bandara Fatmawati di Bengkulu naik statusnya menjadi bandara internasional sehingga perekonomian setempat berkembang lebih cepat. Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Bengkulu menganggap pentingnya untuk membangun infrastruktur di provinsi tersebut satu persatu dimulai dari pengelolaan bandara yang lebih baik.

"Bandara Fatmawati Bengkulu, ini kan sekarang dipegang oleh UPT. Nah, nanti akan diambil alih Angkasa Pura sehingga bisa dikembangkan lebih besar dan bisa masuk ke bandara internasional dan saya yakin akan mengembangkan ekonomi di Bengkulu," kata Presiden Joko Widodo di Bengkulu, Jumat (15/2).

Setelah bandara, kata dia, kemudian akan melangkah pada pengembangan pelabuhan yang dilengkapi kawasan ekonomi khusus. "Bengkulu yang segera kita realisasikan airport. Ini segera dari UPT akan langsung diserahkan Angkasa Pura biar ada ekspansi dan biar bisa dikelola. Bisa jadi bandara internasional, haji juga bisa langsung. Saya kira goal ke sana sehingga ke depan semakin naik," katanya.

Target kedua, kata Presiden, yakni pengembangan kawasan ekonomi khusus di Pulau Baai yang akan disambungkan dengan rel kereta ke Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

"Biar transportasi lebih murah. Dan KEK bisa berkembang sehingga Bengkulu ini produksi sawit dan tambang dan komoditas dryer jagung bisa dimuat," katanya.

Ia menegaskan hal itu akan dirampungkan satu persatu. "Kita merampungkan satu-satu. Kalau airport Maret rampung. Untuk tol insya Allah bulan depan dimulai pembebasan," katanya.

Presiden juga meninjau Kampung Nelayan Sumber Jaya Kota Bengkulu didampingi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement