Kamis 25 Aug 2022 11:08 WIB

Penganiayaan Terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Yogya, Satu Orang Meninggal

Korban meninggal di asrama mahasiswa Papua terkena senjata tajam

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nur Aini
Garis Polisi (ilustrasi) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta mengatakan terjadi penganiayaan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kemasan, Kota Yogyakarta.
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta mengatakan terjadi penganiayaan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kemasan, Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta mengatakan terjadi penganiayaan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kemasan, Kota Yogyakarta. Penganiayaan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Kasubag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 23 Agustus 2022 kemarin sekitar pukul 20.30 WIB.

Baca Juga

"Korban meninggal dunia inisial JTM kelahiran tahun 1991, alamat Condong Catur, Depok, Sleman, karyawan swasta," kata Timbul.

Timbul menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat korban datang ke lokasi untuk mengikuti diskusi atau rapat. Dalam rapat tersebut diduga ada beda pendapat dan terjadi keributan kecil.

"Ada yang melempar dengan sandal (saat rapat berlangsung), selanjutnya terjadilah keributan. Menyadari korban cuma datang berempat, kemudian memutuskan untuk keluar dari rapat dengan maksud meninggalkan lokasi," ujar Timbul.

Saat keluar ruangan, korban diadang oleh beberapa orang di depan pagar dengan membawa senjata tajam. Di sana, katanya, terjadi penganiayaan terhadap korban hingga menyebabkan meninggal dunia.

Timbul menjelaskan, korban bersama teman-temannya sempat mencoba untuk melarikan diri. Namun nahas, korban (JTM) terkena hantaman senjata tajam di kepala bagian belakang yang mengakibatkan korban jatuh tersungkur.

"Dibacok, masih diidentifikasi sekarang luka-lukanya," ujar Timbul.

Terkait dengan rapat yang digelar di asrama tersebut, belum diketahui secara jelas. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal itu.

"Terkait hal apa (yang didiskusikan) masih dalam penyelidikan. Mungkin di situ sudah terjadi beda pendapat, keributan kecil," ujarnya.

Korban sudah dibawa ke RSPAU dr. S. Hardjolukito untuk dilakukan identifikasi dalam rangka mengetahui penyebab kematian korban. Sementara itu, pelaku juga masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"(Pelaku) Dari kelompok itu juga, kemungkinan sama-sama satu daerah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement