Sabtu 14 Sep 2019 08:05 WIB

Majelis Rakyat Papua Salurkan Makanan ke Asrama Mahasiswa

Seribuan mahasiswa Papua pulang dari kota studi setelah insiden rasial.

Red: Nur Aini
Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Majelis Rakyat Papua salurkan bantuan makanan ke asrama mahasiswa yang berada di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya pascakepulangan ribuan putra putri Bumi Cenderawasih dari kota studi masing-masing.

Ketua MRP Timotius Murib mengatakan penyaluran bantuan makanan tersebut pascainsiden rasis yang menyebabkan sekitar 1.200 mahasiswa Papua pulang ke Bumi Cenderawasih.

Baca Juga

"Jadi kami sudah bertemu dengan ketua-ketua asrama mahasiswa yang berada di Kota dan Kabupaten Jayapura, intinya akan membantu bahan makanan dulu sambil menunggu kebijakan Gubernur Papua," katanya di Jayapura, Sabtu (14/9).

Menurut Timotius, selain pembahasan mengenai penyaluran bantuan bahan makanan, dalam pertemuan dengan ketua-ketua asrama tersebut, mahasiswa Papua yang pulang masih tertutup dan tidak ingin menyampaikan informasi kenapa harus pulang ke Papua.

"Kami sudah tanyakan kenapa pulang semua ke Papua, inilah tugas kami sehingga menanyakan kepada mahasiswa, namun hingga kini masih tertutup, dan MRP sendiri belum mengetahui apa alasannya pulang ke Papua," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyayangkan kepulangan ratusan mahasiswanya ke Bumi Cenderawasih pascaterjadinya kasus rasisme belum lama ini.

"Saya sampaikan waktu itu kalau di NKRI tidak aman akan dipulangkan, tapi daerahnya aman, jadi tidak usah pulang," katanya.

Lukas menjelaskan mahasiswa Papua tersebut bersikeras tetap pulang dengan kemauan sendiri, sehingga pihaknya menjadi bingung untuk mengaturnya.

"Kami akan membicarakan kepulangan mahasiswa tersebut bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan walikota/bupati se-Papua," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement