Selasa 23 Aug 2022 17:49 WIB

Peluang Duet Anies-Puan Seusai Pertemuan Elite PDIP-Nasdem

Muncul wacana duet Anies-Puan atau sebaliknya untuk Pilpres 2024.

Ketua DPR Puan Maharani duduk diapit Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menyaksikan balap Formula E di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
Foto: istimewa/tangkapan layar
Ketua DPR Puan Maharani duduk diapit Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menyaksikan balap Formula E di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Nawir Arsyad Akbar, Antara

Ketua DPP PDIP Puan Maharani telah memulai safari politiknya dengan mengunjungi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Pertemuan ini memicu spekulasi duet Anies Baswedan-Puan Maharani untuk Pilpres 2024.

Baca Juga

 

"Paling tidak Puan meminta masukan soal siapa jagoan Nasdem, kalau ada kecocokan bisa saja berkoalisi dengan PDIP. Paling bisa mengarah ke Puan-Anies," ujar Pengamat politik Jerry Massie, di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Diketahui, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Partai Nasdem merekomendasikan tiga nama untuk diusung sebagai bakal calon presiden, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Menurut Jerry, pasangan capres dan koalisi masih belum paten, sehingga pintu koalisi masih terbuka lebar.

"Saat ini parpol sedang mencari format baku dan formula yang tepat bahkan sedang mencoba membuka komunikasi politik," kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini.

Menurut Jerry, pertemuan Surya Paloh dan Puan Maharani paling tidak berbicara soal bagaimana menjalin hubungan yang mesra antarparpol. "Saya kira wajar kalau terjadi miscommunication antara parpol toh, akhirnya bisa mesra juga.Urusan parpol dalam hitungan detik bisa berubah paradigma," ucapnya.

Pertemuan itu, kata dia, bisa saja Puan membangun komunikasi politik dengan Surya Paloh. "Paling ada pesan khusus dari Megawati. Bisa saja PDIP menggandeng Nasdem memperkuat koalisi dengan Gerindra," ujarnya.

Jerry menilai bahwa rakyat dengan gamblang telah melihat gelagat Nasdem yang belakangan terlihat dekat dengan PKS dan Partai Demokrat. Sementara, PDIP terus disorong menyatu dengan Gerindra dan PKB.

Namun, Jerry melihat menjelang waktu pelaksanaan tahapan penetapan calon peserta Pemilu Serentak 2024 dan nomor urut parpol, justru menjadi momentum mencari formula koalisi yang mumpuni. "Parpol masih memainkan politik dua kaki sampai politik empat kaki. Kalau nomor urut sudah ada di KPU, itu secara legal standing pilpres sudah sah," tutur Jerry.

Sementara, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai kedekatan yang diperlihatkan Surya Paloh dalam pertemuannya dengan Puan Maharani hanyalah basa-basi politik. Menurutnya, Surya Paloh sebagai tuan rumah hanya ingin menunjukkan keramahannya. 

"Hal itu ia tunjukkan terhadap semua petinggi partai yang datang ke Nasdem Tower," kata Jamiluddin, Senin (22/8/2022).

Basa-basi politik itu, menurut Jamiluddin, semakin diperkuat dengan pernyataan Surya yang menyatakan ketua DPR itu masuk dalam radar capres. Sebab, Nasdem sudah memiliki tiga nama bakal capres, diantaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika sebagai capres.

"Karena itu, kecil kemungkinan Surya Paloh akan menduetkan Anies-Puan pada Pilpres 2024. Sebab, nama Puan tidak masuk dalam radar Nasdem selama ini," ujarnya.

Selain itu, Jamiluddin menilai, hubungan Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini belum cair. Karena itu, kecil kemungkinan kedua partai untuk berkoalisi, termasuk dalam mengusung Anies-Puan.

"Hal itu juga sudah ditegaskan oleh Sekjen PDIP bahwa partainya siap berkoalisi dengan partai pendukung pemerintah. Hanya saja Hasto tidak menyebut Nasdem. Ini artinya, PDIP kecil kemungkinan berkoalisi dengan Nasdem dalam Pilpres 2024," tuturnya. 

 

In Picture: Pertemuan Puan Maharani dengan Surya Paloh

photo
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (22/8/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silahturahmi sekaligus safari politik yang merupakan salah satu dari amanat Rakernas PDIP dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. Prayogi/Republika - (Prayogi/Republika.)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement