REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara umum literasi digital sering dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah yang utama. Padahal literasi digital adalah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.
"Ruang digital bukan sekadar ruang tanpa batas yang bisa diakses tapi bisa menawarkan lowongan pekerjaan. Sehingga setiap individu harus meningkatkan digital skills dan terlibat akses pada transformasi digital," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI/Jakarta Banten.
Dunia pendidikan harus bertransformasi di era digital sekarang ini, guru-guru pun harus menjadi agen perubahan. Perubahan pesat di dunia digital juga harus menjadi kesempatan yang diambil, para guru harus menguasai keahlian abad ke-21 sebab jika tidak akan tergantikan dengan guru-guru yang memiliki kemampuan lebih baik.
Para guru juga penting memiliki etika digital, dapat mengelola diri secara etis, profesional dan sehat dalam menggunakan media digital. Lima nilai dalam etika digital yakni tanggung jawab, empati, otentik, kearifan dan integritas. Guru-guru juga harus menjadi garda terdepan, agar jangan mudah menyebarkan informasi tetapi saring dulu. Lihat lagi aspek kemanfaatan untuk diri sendiri dan orang lain, sehingga tidak ada kesalahan dalam menyebarkan informasi.
"Banjir informasi harus diimbangi dengan kemampuan memilah, memilih informasi," ujar Pengurus Besar PGRI, Catur Nurrochman di kesempatan yang sama.
Lebih jauh dia mengatakan, agar guru juga bijak saat menggunakan media sosial, serta menghargai hak cipta karya orang lain dan bisa membuat karyanya sendiri. Sebab guru merupakan seorang pendidik, hindari berkomentar yang tidak pantas. Guru sebagai agen perubahan dalam transformasi digital harus menjadi garda terdepan.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI/Jakarta Banten, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.