Jumat 12 Aug 2022 13:44 WIB

Pemkot Semarang Perbanyak Kendaraan Listrik untuk Kurangi Emisi Karbon

ASN di Kota Semarang juga wajib menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi .
Foto: Antara/Aji Styawan
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi .

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana memperbanyak jumlah kendaraan operasional bertenaga listrik. Langkah itu sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

"Sebagai tahap awal nanti kendaraan patroli Dinas Perhubungan akan menggunakan yang bertenaga listrik," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menerima penyerahan bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Jumat (12/8/2022).

Dia menjelaskan, komitmen Pemkot Semarang dalam mengurangi emisi, sudah dilakukan melalui kebijakan wajib menggunakan transportasi umum bagi ASN setiap hari Rabu. Kebijakan itu juga sekaligus untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi.

Selain itu, Pemkot Semarang telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bus listrik serta perangkat pengisi daya untuk kendaraan listrik. "Anggaran Rp 5,1 miliar, Rp 4,5 miliar untuk pembelian bus, sisanya untuk charger-nya," kata Hendrar.

Dia berharap, bus listrik tersebut bisa digunakan hingga berbagai kawasan di Kota Semarang, termasuk daerah dengan kondisi jalan menanjak maupun turunan. "Nantinya akan dikelola Dishub, bisa melayani rute hingga daerah (Semarang) atas," ucap Hendrar.

Adapun wacana penggunaan bus listrik sebagai armada Trans-Semarang, menurut dia, hal tersebut akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Bus listrik pesanan Pemkot Semarang memiliki panjang sekitar 12 meter dengan kapasitas angkut 45 penumpang. Bus dengan kapasitas baterai 315 kwh tersebut mampu menempuh jarak hingga 250 kilometer untuk sekali pengisian daya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement