REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuka hasil penyelidikan, dan investigasi kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua (J) di rumah dinas Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, ada sejumlah fakta baru terutama menyangkut soal kronologis peristiwa sebelum Brigadir J tewas.
Taufan mengatakan, dari penelusuran tim investigasi di Komnas HAM keberadaan Irjen Sambo, sebelum hari nahas Jumat (8/7/2022), berada di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dalam rangka tugas persisnya, pada Senin (4/7/2022), Irjen Sambo mengantarkan anaknya ke Sekolah Taruna Nusantara di Magelang.
Pada Rabu (6/7/2022) dan Kamis (7/7/2022), Irjen Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi Sambo merayakan hari jadi pernikahan di Magelang, Jateng. Taufan mengungkapkan, penelusuran terbaru yang didapatkan oleh Komnas HAM, diketahui Irjen Sambo dari Magelang, pulang ke Jakarta via Yogyakarta. Irjen Sambo kembali ke Jakarta, menggunakan pesawat terbang.
“Ini sekaligus meralat pemberitaan yang selama ini menyebutkan Pak Sambo, pulang dari Magelang ke Duren Tiga (Jakarta) dengan rombongan mobil, bersama-sama rombongan Bu Putri, dan ajudannya,” kata Taufan.
Komnas HAM, kata Taufan, sudah mendapatkan validasi kepulangan dengan pesawat ke Jakarta melalui manife penumpang. “Data terbaru yang kami dapatkan, akurat dengan bukti-bukti tiket, dan macam-macan itu, kami mendapatkan kepastian dia (Irjen Sambo) pulang ke Jakarta dengan pesawat jam 7 pagi,” ujar Taufan.
Dalam perjalanan pesawat tersebut, kata Taufan, Irjen Sambo ditemani oleh satu ajudannya yang bernama Deden. Tiba di Jakarta Irjen Sambo tak langsung kembali ke rumahnya di Duren Tiga. Namun, ke Mabes Polri di kawasan Trunojoyo, Kebayoran Baru.
“Kebenaran atau tidaknya soal ini, yang jelas informasi yang kita dapatkan dia itu ke Mabes Polri,” kata Taufan menerangkan.
Sementara Irjen Sambo sudah tiba di Jakarta pada Kamis (7/7/2022), rombongan Putri Sambo bersama para ajudannya masih berada di Magelang bersama Brigadir J, Bharada E, serta sejumlah asisten rumah tangga (ART). Pindah hari, ke Jumat (8/7/2022), Taufan mengatakan, tim penyelidikannya menemukan fakta dari sejumlah rekaman video CCTV.
Kata dia, rombongan Putri Sambo, bersama Bharada E, Brigadir J, dan ajudan Irjen Sambo lainnya bernama Ricky mengendarai mobil dari Magelang menuju pulang ke Jakarta. Dalam rombongan tersebut juga terdapat sejumlah ART yang ikut. Taufan mengungkapkan, rombongan Putri Sambo tiba di rumah pribadi di Saguling Tiga, Jaksel, sekitar pukul 15.30 WIB. Tiba di rumah tinggal tersebut, kata Taufan, ada rekaman CCTV yang menunjukkan Irjen Sambo sudah berada di lokasi kedatangan rombongan istrinya itu.
Di rekaman tersebut, semua rombongan Nyonya Sambo melakukan tes PCR Covid-19. “Beberapa menit sebelum rombongan (Putri Sambo) tiba, ada Pak Sambo, masuk bersama ajudannya, Deden tadi, bersama petugas PCR. Jadi kayaknya, mereka sudah menyiapkan petugas PCR karena rombongan Ibu Putri mau datang,” terang Taufan.
Irjen Sambo bersama ajudan Deden, dan petugas PCR terekam masuk ke dalam rumah pribadi itu. Kemudian, kata Taufan, ada juga rekaman CCTV yang menayangkan Irjen Sambo masuk menuju ruangan istirahat. “Nah kemudian, kira-kira tiga menit setelah itu, masuklah rombongan Ibu PC (Putri) tadi. Di situ ada Bharada E, ada Yosua (J), ada ART, dan beberapa orang mendampingi,” ujar Taufan.
Di rekaman CCTV, juga terekam beberapa orang lain, dalam waktu yang sama gotong royong menurunkan barang-barang dari mobil rombongan Putri Sambo. “Kelihatan di situ, Bharada E, Brigadir J, menurunkan barang-barang dari mobil,” kata Taufan.
Selanjutnya, dikatakan dia, setelah urusan menurunkan barang selesai, Putri Sambo melakukan tes PCR. “Jadi PCR itu, dilakukan di belakang rumah. Di rumah pribadi. Bukan di rumah dinas. Rumah pribadi itu di Saguling III. Rumah dinas itu di Duren Tiga,” kata Taufan.