Jumat 05 Aug 2022 18:39 WIB

HUT ke-10 Forum Pemred Gelar Temu Tokoh Nasional

Forum Pemred mengundang sepuluh tokoh yang dianggap sebagai newsmaker

 Memperingati ulang tahun ke-10, Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) menggelar pertemuan para tokoh nasional.
Foto: Forum Pemred
Memperingati ulang tahun ke-10, Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) menggelar pertemuan para tokoh nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Memperingati ulang tahun ke-10, Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) menggelar pertemuan para tokoh nasional. Sebagai organisasi yang beranggotakan para pemimpin redaksi media-media arus utama yang kredibel, Forum Pemred mengundang sepuluh tokoh yang dianggap sebagai newsmaker, yang selalu mendapat perhatian pers.

Tokoh-tokoh tersebut adalah Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Acara temu tokoh nasional ini mengusung tema Memajukan Pers, Menyatukan Bangsa.

Baca Juga

Rencananya kegiatan temu tokoh nasional ini akan digelar secara berkala. Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad menegaskan, satu misi Forum Pemred adalah memajukan pers nasional. Untuk itu ia mengingatkan peran pers dalam membangun negeri ini. Sejak pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga pascakemerdekaan.

"Pers menjadi pilar keempat demokrasi. Kebebasan pers harus dijaga," ungkapnya.

Menurut Arifin, keberadaan pers yang independen juga harus didukung oleh semua pemangku kepentingan negeri ini. Masyarakat harus dijaga haknya dalam mendapatkan informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. "Bangsa yang maju adalah bangsa yang memperkuat keberadaan pers," tegas Pemimpin Redaksi Kumparan ini.

Karena itu, dalam acara 10 Tahun Forum Pemred Arifin mendorong para tokoh bangsa bisa menyampaikan pandangannya terkait Indonesia di masa mendatang, baik jangka pendek 2024-2029, jangka menengah, dan jangka panjang. "Apa impian, harapan, dan keinginan para tokoh bangsa terhadap Indonesia di masa mendatang. Juga bagaimana para tokoh bangsa mengembangkan demokrasi dan ekonomi di Indonesia," ungkapnya. 

Sutta Dharmasaputra, Ketua III Forum Pemred bidang Penguatan Jurnalisme Berkualitas, menambahkan para tokoh bangsa yang dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin bangsa, perlu memberi perhatian penuh pada berbagai persoalan akut di dalam negeri. Seperti masih rapuhnya ideologi kebangsaan, merajalelanya praktik korupsi di pusat hingga daerah, serta kesenjangan pendidikan dan ekonomi demi segera tercipta masyarakat Indonesia yang damai, sejahtera, dan makmur.

Tak kalah penting, terkait kebebasan pers, para tokoh bangsa juga akan didorong untuk bisa selalu berperan aktif membangun dan mengukuhkan ekosistem media yang sehat dan mencerdaskan, sebagai sarana terbaik menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan kebangsaan. "Terutama untuk menangkal disinformasi, maraknya hoaks, fitnah, adu domba yang mengancam keutuhan bangsa," ujarnya.

Pertemuan tokoh nasional yang diadakan di Hotel Raffles Jakarta dan akan direlai belasan media nasional secara daring memberikan waktu kepada setiap tokoh bangsa untuk berorasi bebas di atas panggung secara berurutan. Mereka diberi waktu 10 menit untuk mengomunikasikan gagasan dan solusi yang perlu diambil bersama-sama seluruh elemen bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement