REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 2-3 Agustus 2022. Sejumlah perairan di Tanah Air seperti Aceh berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga enam meter.
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 10 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Selat Malaka bagian utara dan perairan utara Pulau Sabang mencapai 25 - 30 knot.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, Laut Flores bagian barat, Selat Sumba bagian timur, Selat Sape bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sawu, perairan Kupang - Pulau Rotte, perairan Pulau Sawu, perairan Manui - Kendari, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru, Pulau Ambon, Pulau Seram. Kemudian, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Babar - Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Timor, Laut Arafuru, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai - barat Lampung, perairan Pulau Sawu. Kemudian, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa.
Sedangkan untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4- 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Simeulue, perairan utara Pulau Sabang, Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh. Untuk itu, BMKG mengingatkan perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (1/8/2022).