Sabtu 30 Jul 2022 21:45 WIB

55 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan

Semua WNI yang disekap dalam keadaan selamat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Hafil
55 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan. Foto:  Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidatonya pada pembukaan KTT Youth 20 (Y20) 2022 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/7/2022). Dalam KTT Y20 tersebut akan membahas finalisasi
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
55 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan. Foto: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidatonya pada pembukaan KTT Youth 20 (Y20) 2022 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/7/2022). Dalam KTT Y20 tersebut akan membahas finalisasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, 55 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap oleh perusahaan online palsu di Sihanoukville, Kamboja berhasil diselamatkan. Mereka dilaporkan dalam keadaan selamat namun masih terganggu psikisnya karena menerima penyekapan.

"Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, pada malam hari ini kami telah mendapatkan konfirmasi bahwa 55 orang WNI telah berhasil diselamatkan," ujar Retno dalam press briefing secara virtual, Sabtu (30/7/2022).

Baca Juga

Sementara itu lima WNI lainnya menyusul untuk diselamatkan sebab masih dalam proses pemindahan untuk diupayakan evakuasi. Tercatat sekurangnya sebanyak 60 WNI terjerat pekerjaan perusahaan online scamming di Kamboja. 

Para WNI awalnya dijanjikan bekerja sebagai operator, petugas call center, dan bagian keuangan. Namun di lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan. Kebanyakan dari mereka diminta melakukan scamming (penipuan) untuk tujuan investasi palsu. Target scamming kebanyakan masyarakat Indonesia. 

Sejak menerima informasi kondisi WNI yang ditahan oleh perusahaan online tersebut, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan evakuasi dan mengamankan para WNI. Upaya pun dilakukan langsung pada tingkat tinggi.

"Kemarin, Jumat, 29 Juli 2022, saya melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn untuk meminta bantuan agar para WNI tersebut dapat segera dikeluarkan dengan selamat dari tempat penyekapan secepat mungkin," kata Retno.

 

Menlu Kamboja Prak Sokhoon langsung memberikan respon dan berkoordinasi dengan kepolisian Kamboja mengenai masalah ini. Retno melanjutkan, bahwa tidak lama setelah respons pertama, Menlu Kamboja menyampaikan informasi kedua yakni tim khusus akan diterjunkan pada Sabtu (30/7/2022).

"Dan Alhamdulillah tim khusus Kamboja telah berhasil menyelamatkan para WNI dan membawa 55 orang WNI ke tempat aman. Sekali lagi, sementara itu 5 WNI lainnya masih dalam proses. Ke-55 WNI tersebut semuanya dalam kondisi sehat," kata Retno.

Retno mengatakan, setelah 55 WNI dievakuasi ke lokasi aman, pihak kepolisian Kamboja dan didampingi oleh tim Kedutaan Besar (KBRI) Phnom Penh akan melakukan BAP untuk bahan penyelidikan lebih lanjut. Selanjutnya para WNI akan diserahterimakan kepada KBRI Phnom Penh dan akan dipindahkan dari Sihanoukville ke Phnom Penh. Retno melanjutkan langkah berikutnya adalah melakukan wawancara berdasarkan screening indikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan selanjutnya akan direpatriasi ke Indonesia.

Insiden penipuan ini merupakan masalah yang berulang. Oleh karenanya pemerintah masih harus bekerja keras untuk mencegah agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di masa mendatang.

Kasus penipuan kerja di luar negeri bermodus online scam ini terus berulang sejak 2021. Ratusan WNI sudah diselamatkan dan dipulangkan, namun kasus serupa terus berulang dengan jumlah yang meningkat.

 

"Sekali lagi, langkah pencegahan harus dilakukan secara serius. Kita harus tangani masalah ini dari dan sampai akarnya. Perlu penegakan hukum yang tegas, saya ulangi, perlu penegakan hukum secara tegas, terhadap para perekrut di dalam negeri," katanya.

 

Retno juga menegaskan, bahwa kesadaran masyarakat mengenai modus-modus penipuan perlu diintensifkan dan kerja sama lintas-negara perlu terus didorong. Dalam upaya lebih untuk mencegah hal ini terjadi, terlebih di Kamboja, Menlu Retno meminta untuk pertemuan khusus di sela ASEAN Ministerial Meeting di Phnom Penh.

Hal ini pun sudah tersampaikan oleh pihak Kamboja. Menlu Kamboja juga telah menyampaikan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan.

"Baru beberapa menit yang lalu, diperoleh konfirmasi bahwa pertemuan saya dengan Commissioner General, seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus pagi di Markas Besar Kepolisian Kamboja di Phnom Penh," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement