REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong sektor swasta untuk menambah peran perempuan dalam dunia kerja.
"Salah satu cara untuk mendukung inisiatif tersebut adalah dengan meminta pimpinan di perusahaan sebagai figur paling esensial di perusahaan untuk mempromosikan kepemimpinan perempuan," ujar Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PPPA Indra Gunawan dalam webinar G20 3rd event di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Dalam webinar bertema The Future of Work: Accelerating, Opportunities, and Challenges for Woman in World of Work and Business itu, Indra menambahkan, pemerintah juga mendukung pembangunan ekonomi perempuan melalui identifikasi praktik terbaik yang dapat direplikasi di tingkat nasional. "Melalui G20, kami terus mendukung sektor swasta untuk mempromosikan kesetaraan gender di dunia kerja," ucapnya.
Ia berharap, percepatan praktik pemberdayaan perempuan dapat terus didukung semua sektor mengingat selama pandemi Covid-19 partisipasi perempuan cenderung berkurang. "Beberapa faktor penyebabnya antara lain stereotipegender yang masih ada dalam industri dasar, yaitu industri yang didominasi laki-laki yang cenderung meremehkan peran dan partisipasi perempuan," kata Indra.
Sebelum pandemi global, ia menyampaikan, salah satu tantangan yang dihadapi oleh perempuan di pasar kerja adalah menyesuaikan diri dengan teknologi bari. Tantangan ini masih relevan selama Covid-19.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa semua pihak harus dapat memberikan kontribusi untuk mendukung dan meningkatkan komitmen pemberdayaan perempuan dalam dunia kerja maupun komunitas. "Dengan meningkatkan peran perempuan kita telah berinvestasi dalam kemakmuran masa depan bangsa kita," ungkap Indra.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba mengatakan butuh upaya kolaboratif antara pemerintah, industri dan juga pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan kesetaraan gender.
Ia menambahkan G20 Empower mendorong peningkatan keterampilan digital dan literasi digital terutama bagi kaum perempuan untuk mengurangi ketidaksetaraan gender di kedua bidang tersebut.