REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakanTNI Angkatan Udara (AU) masih melakukan penyelidikan terkait jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah. Panglima terus berkoordinasi dengan KSAU terkait dengan masalah ini.
"Saya juga sudah komunikasi dengan KSAU (Kepala Staf TNI AU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan jajaran TNI AU,"kata Andika di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.
Saat ini, tambahnya, TNI AU masih menyelidiki dan menghentikan sementara operasional seluruh pesawat T-50i Golden Eagle sampai penyelidikan benar-benar tuntas. Andika mengatakan saat ini pihaknya masih terus meneliti penyebab jatuhnya pesawat TNI AU buatan Korean Aerospace Industries dengan bekerja sama dengan Lockheed Martin itu.
"Jadi, penyebab ini kankemungkinannya ada human error, kemudian ada juga aircraft-nya, ada juga manajemen, dan ada juga media, atau weather atau cuaca. Ini yang sedang kami teliti," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu.
Dia juga menyoroti perbedaan manuver pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang jatuh di Blora, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, dengan insiden sebelumnya yang juga merenggut nyawa awak T-50i Golden Eagle TNI AU.Dari sisi manuver, lanjutnya, kedua insiden tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
Ia mengatakan manuver pesawat dalam insiden sebelumnya sangat sulit."Tapi, kemarin ini sebetulnya tidak ada dalam segi manuver pesawat, memang dalam posisi turning dari outbound kemudian ke inbound. Dari jauh kemudian mendekati kembali, tetapi dalam latihan malam hari itu memang bukan seharusnya gerakan yang terlalu dikhawatirkan," ujarnya.
Kecelakaan pesawat itu mengakibatkan gugurnya pilotPesawat T50i Golden EagleKapten (Anumerta) Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.