Jumat 22 Jul 2022 12:13 WIB

Kemenkes Pertimbangkan Vaksinasi Lengkap untuk Anak di Bawah 6 Tahun

Kemenkes menunggu rekomendasi ITAGI soal vaksinasi Covid-19 anak di bawah 6 tahun.

Lengan anak ditempeli plester setelah mendapatkan vaksin Covid-19 (Ilustrasi). Kemenkes menyebut ITAGI masih belum memberikan rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 6 tahun.
Foto: www.freepik.com.
Lengan anak ditempeli plester setelah mendapatkan vaksin Covid-19 (Ilustrasi). Kemenkes menyebut ITAGI masih belum memberikan rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 6 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan vaksinasi dosis lengkap Covid-19 untuk anak di bawah usia enam tahun. Ia menyebut sejauh ini hal tersebut masih sebatas usulan.

"Saat ini sedang tunggu rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) sebab beberapa negara sudah melakukan itu," kata Syahril yang dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga

Syahril yang juga menjabat sebagai direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta mengatakan sejumlah pertimbangan penting yang dibahas Kemenkes bersama ITAGI terkait program tersebut adalah ketersediaan vaksin di Tanah Air. Alasannya, vaksinasi untuk anak di bawah usia enam tahun kemungkinan bergulir beriringan dengan target pemerintah mengejar ketertinggalan cakupan vaksin dosis penguat (booster) pada usia dewasa dan lansia.

Dilansir dari Dashboard Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi booster di Indonesia hingga Jumat baru mencapai 53,89 juta jiwa lebih atau setara 25,88 persen dari target sasaran 208 juta jiwa lebih. Cakupan vaksin dosis lengkap primer (dosis dua) mencapai 169 juta jiwa lebih atau setara 81,49 persen dan dosis pertama 202 juta jiwa lebih atau setara 97,04 persen dari target sasaran.

"Vaksin dosis satu, dua, dan booster, sampai saat ini masih menjadi prioritas pemerintah dan belum membuat prioritas lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement