REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indopol Survei dan Consulting melakukan simulasi terhadap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan empat poros koalisi. Poros pertama adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sendiri, dengan pasangan calon Puan Maharani-Erick Thohir.
Poros kedua adalah koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Prabowo Subianto-Abdul Muhaimin Iskandar. Ketiga adalah koalisi Partai Nasdem-Partai Keadilan Sejahtera (PKS)-Partai Demokrat dengan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Poros terakhir adalah Koalisi Indonesia Bersatu, yakni Partai Golkar-Partai Amanat Nasional (PAN)-Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto.
"Maka, ini pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen," Direktur Eksekutif Indopol Survei dan Consulting, Ratno Sulistiyanto dalam rilis daringnya, Jumat (15/7).
Posisi kedua ditempati oleh pasangan Ganjar-Airlangga dengan perolehan 22,03 persen. Kemudian Prabowo-Muhaimin (17,40 persen) dan terakhir adalah Puan Maharani-Erick Thohir dengan perolehan sebesar 2,93 persen.
"Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen," ujar Ratno.
Meskipun pasangan Anies-AHY teratas, tetapi elektabilitas secara individu keduanya tidak berada di posisi pertama. Dalam simulasi lima nama, teratas adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 29,76 persen.
Kedua adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 23,33 persen. Kemudian Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (14,88 persen), Ketua Umum Partai Demokrat AHY (4,80 persen), dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (4,47 persen).
"Saya menyimpulkan bahwa prinsipnya simulasi ini pertama adalah tergantung pasangan yang dipadukan antara elektabilitas tertinggi, yaitu Ganjar, Anies, dan Prabowo ini selalu mendapatkan dukungan yang cukup signifikan ketika berada di posisi (calon) presiden," ujar Ratno.
"Tetapi ketika mereka berada di posisi wakil presiden dukungannya melemah, bahkan sebagian dukungan tidak memilih," sambungnya.
Indopol Survei dan Consulting melakukan survei pada 24 Juni hingga 1 Juli 2022 dengan wawancara secara tatap muka. Responden berjumlah 1.230 orang dengan margin error sekira 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling. Di mana jumlah responden tiap provinsi di wilayah Indonesia diambil secara proporsional berdasarkan Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2021.