Jumat 15 Jul 2022 15:06 WIB

Reisa Ingatkan Masyarakat tak Pilih-Pilih Merek Vaksin

Semua merek yang ada di Indonesia mampu menekan risiko penyakit berat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong masyarakat agar segera mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga Covid-19. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, pemerintah menyediakan vaksin booster secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan dan sentra-sentra vaksinasi.

“Maka mari manfaatkan dengan baik,” kata Reisa saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7).

Baca Juga

Ia menyampaikan, vaksin yang ada disesuaikan dengan ketersediaan. Namun, Reisa memastikan seluruh merek vaksin yang ada di Indonesia dapat memberikan proteksi yang baik. Karena itu, masyarakat diminta agar tak memilih-milih merek tertentu bahkan sampai menunda vaksinasi.

“Karena buktinya pun sudah ada, bahwa semua merek yang ada di Indonesia mampu menekan risiko penyakit berat maupun kematian karena Covid-19. Semua sama,” kata dia.

Vaksinasi booster ini penting dilakukan terutama di daerah dengan positivity rate yang tinggi. Per 13 Juli, terdapat tiga provinsi dengan positivity rate tertinggi, yakni DKI Jakarta sebesar 13,83 persen, Banten 8,53 persen, dan Jawa Barat 5,54 persen.

“Tentunya angka positivity rate harus ditekan. Salah satunya dengan masifnya vaksinasi booster yang dilakukan,” ujarnya.

Karena itu, pemerintah menerbitkan Surat Edaran Mendagri yang mengatur tentang percepatan vaksinasi dosis lanjutan atau booster bagi masyarakat. Surat Edaran ini menginstruksikan kepala daerah untuk mempercepat realisasi vaksinasi booster di wilayahnya, disertai monitoring dan evaluasi intensif dalam pelaksanaannya.

“Vaksinasi booster juga butuh waktu agar imunitas mencapai optimal, yakni rata-rata dua minggu pascadisuntikkan,” tambah Reisa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement