Rabu 13 Jul 2022 18:07 WIB

Satgas: Jawa-Bali Jadi Penyumbang Terbesar Penambahan Kasus Covid-19

Penambahan kasus positif harian di Indonesia mencapai 3.361 kasus Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri  / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, penambahan kasus baik positif, aktif, maupun positivity rate terus mengalami peningkatan. Per 12 Juli, penambahan kasus positif harian di Indonesia untuk pertama kalinya mencapai angka lebih dari 3 ribu kasus, yakni 3.361 kasus dalam satu hari.

Pulau Jawa dan Bali pun tercatat menjadi penyumbang terbesar penambahan kasus positif harian tersebut. “Per 12 Juli, Jawa Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian di mana sebesar 95,45 persen dari total kasus positif berasal dari Pulau Jawa Bali,” kata Wiku saat konferensi pers, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Wiku mengatakan, kondisi peningkatan kasus Covid-19 ini perlu menjadi perhatian bersama. Hal ini, kata dia, menandakan bahwa penularan masih terpusat di Pulau Jawa dan Bali akibat pergerakan aktivitas masyarakat yang tinggi.

Ia mengingatkan, dengan kegiatan masyarakat yang sudah tinggi, tiap individu masyarakat harus tetap bertanggung jawab untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tetap disiplin dalam menggunakan masker dan mencuci tangan. “Mohon jadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat,” kata Wiku.

Selain itu, Wiku juga mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster. Vaksinasi booster penting dilakukan karena dapat memberikan perlindungan dari penularan Covid-19.

Namun, perkembangan vaksin booster cenderung stagnan. Cakupan tertinggi vaksinasi booster tercatat di Bali yang mencapai 58 persen. Disusul, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DIY, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, tetapi cakupannya belum mencapai 50 persen.

“Bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen,” tambah dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement