Rabu 13 Jul 2022 18:01 WIB

Vaksinasi Booster di Cirebon Didominasi Pelaku Perjalanan

Booster diminati warga dengan mobilitas tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan di dalam negeri mulai 17 Juli 2022 guna menekan penyebaran kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/Yuius Satria Wijaya
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan di dalam negeri mulai 17 Juli 2022 guna menekan penyebaran kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penerima vaksin ketiga Covid-19 atau booster di Kabupaten Cirebon didominasi oleh warga yang memiliki mobilitas tinggi. Hingga kini, capaian vaksinasi booster masih belum seperti vaksinasi tahap satu dan dua. Kasi Survailans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi, menyebutkan, vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Cirebon sudah mencapai 93,42 persen. Sedangkan capaian vaksinasi dosis kedua, mencapai 81,98 persen. 

‘’Sementara capaian vaksin booster, baru mencapai 35,85 persen,’’ kata Dendi, Rabu (13/7/2022). 

Baca Juga

Dendi mengatakan, penerima vaksinasi booster saat ini sebagian besar merupakan warga yang memiliki mobilitas tinggi. Pasalnya, vaksinasi booster bisa menjadi pengganti swab antigen saat mereka hendak melakukan perjalanan. 

‘’Daripada harus berkali-kali melakukan swab antigen, mereka memilih vaksinasi booster,’’ terang Dendi. 

Selain warga yang sering menjadi pelaku perjalanan, lanjut Dendi, capaian vaksinasi booster selama ini juga disumbang oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Cirebon. Mereka menyadari pentingnya vaksinasi booster di dunia industri sehingga meminta karyawannya melakukan vaksinasi booster. 

Dendi mengakui, minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster selama ini memang cukup rendah. Untuk itu, dengan adanya kewajiban vaksinasi booster bagi pelaku perjalanan ke luar kota, diharapkan bisa membuat capaian vaksinasi booster di Kabupaten Cirebon jadi meningkat. 

Dendi menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan pelayanan vaksinasi Covid-19 di setiap puskesmas di Kabupaten Cirebon. Namun, karena rendahnya minat masyarakat, maka vaksinasi yang ada di puskesmas ditarik terlebih dulu ke dinas. 

Dendi menjelaskan, ada sejumlah alas an yang membuat warga enggan melakukan vaksinasi booster. Salah satunya, kasus Covid-19 yang sudah melandai sehingga membuat masyarakat merasa tidak lagi membutuhkan booster.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement