Rabu 13 Jul 2022 15:14 WIB

Polri Diminta Transparan Terkait Penembakan di Rumah Ferdy Sambo

Kasus itu menghawatirkan publik mengingat mudahnya polisi menggunakan senjatanya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ilham Tirta
Didik Mukrianto.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Didik Mukrianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Didik Mukrianto mengatakan, kasus baku tembak di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sudah menjadi atensi publik yang harus diselesaikan oleh Polri. Ia meminta agar kasus tersebut dapat disampaikan secara transparan dan diusut sampai tuntas.

"Sejak awal polisi harus menyadari bahwa rasa keingintahuan publik, logika-logika dan tanda tanya publik harus bisa dijawab dengan penanganan dan pengusutan kasus itu seterang dan setuntas mungkin," ujar Didik saat dihubungi, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Kasus tersebut dapat menjadi kekhawatiran publik, mengingat mudahnya anggota kepolisian menggunakan senjatanya untuk menyerang rekan sesama profesinya. Ia meminta kasus di kediaman Ferdy itu menjadi atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kasus ini juga harus menjadi atensi Kapolri, apapun yang terjadi dalam kasus ini, membuka mata publik bahwa ada persoalan yang tidak baik yang melibatkan anggota Polri. Kita tahu bahwa Pembinaan SDM adalah salah satu sub sistem dari pembinaan kekuatan Polri, yang merupakan salah satu bagian paling menentukan dalam keseluruhan pembinaan Polri," ujar Didik.

Kendati demikian, ia meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan dari tim gabungan Polri yang melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Polri juga diminta meningkatkan pengawasan kepada para personelnya.

"Selain itu, pengawasan, penegakan disiplin, penegakan hukum, dan pembinaan anggota juga harus menjadi bagian penting. Memastikan integritas, dedikasi, dan loyalitas anggotanya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab juga hal yang utama," ujar politikus Partai Demokrat itu.

Karo Penmas Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Sambo sedang tak berada di lokasi saat kejadian itu. Ia sedang berada di klinik kesehatan untuk melakukan tes Covid-19.

“Saat kejadian itu, Kadiv Propam (Sambo) sedang melakukan tes PCR,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Menurut dia, Irjen Sambo baru mengetahui insiden tembak-menembak antara kedua anak buahnya itu setelah sampai di rumah usai pemeriksaan kesehatan. Menurut Ramadhan, Sambo tiba di rumah dan menemukan Brigpol J sudah tak bernyawa dengan kondisi luka tembak di sekujur tubuh.

Sedangkan kondisi Bharada E, tidak mengalami luka tembak apa pun. Setelah itu, kata Ramadhan, Sambo menelepon Kapolres Jaksel untuk melaporkan kejadian.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement